LAPORAN DARI UNI EMIRAT ARAB : Negeri Kecil dengan Ambisi Raksasa

Hafiyyan
Selasa, 15 Oktober 2019 | 09:02 WIB
Burj Khalifa di Dubai/Reuters
Burj Khalifa di Dubai/Reuters
Bagikan

Masa depan adalah milik mereka yang bisa membayangkannya, mendesainnya, dan melaksanakannya.

Pernyataan dari Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) sekaligus Pemimpin Dubai, itu jamak ditemukan di sejumlah gedung pencakar langit Kota Dubai.

Ungkapan yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Arab tersebut agaknya menunjukkan keseriusan Dubai dalam proyek jangka panjang. Salah satu cita-cita yang tengah dipacu ialah membuat Dubai menjadi pusat pertumbuhan ekosistem startup global.

Natalia Sycheva, Manager-Entrepreneurship Dubai Chamber of Commerce and Industry, menyampaikan Dubai sangat mendukung pengembangan bisnis usaha kecil menengah (UKM), kewirausahaan, dan usaha rintisan alias startup.

UKM memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi Dubai, karena menyumbang 95% dari total perusahaan yang ada, memperkerjakan 42% dari total tenaga kerja, dan berkontribusi sekitar 40% terhadap produk domestik bruto (PDB) negeri kecil ini.

Pada 2018, PDB Dubai mencapai 398,1 miliar dirham (sekitar US$108,38 miliar atau Rp1.537,09 triliun). Artinya, sektor UKM berkontribusi sekitar 159 miliar dirham.

Sektor UKM juga berubah dengan cepat sejalan dengan pertumbuhan komunitas bisnis di Dubai. Dalam satu dekade terakhir, salah 1 dari 7 emirat di UEA itu telah menjadi pusat startup regional dan menjadi magnet bagi perusahaan rintisan global untuk mengembangkan bisnisnya.

“Komunitas startup Dubai juga telah berkembang pesat. Sistem pendukung untuk startup dan UKM pun meningkat drastis dengan semakin banyaknya akselerator, pendanaan, inkubator, dan berbagai program lainnya,” tuturnya kepada Bisnis di sela acara Commerce Marketing Start-up Hub trip di Dubai.

Acara Commerce Marketing Start-up Hub trip yang berlangsung pada 30 September—3 Oktober 2019 mengundang 10 jurnalis dari sejumlah negara. Adapun, Bisnis Indonesia menjadi perwakilan Indonesia sekaligus kawasan Asia Tenggara.

Sycheva menyebutkan salah satu contoh perkembangan ekosistem perusahaan rintisan Dubai dapat dilihat melalui program Dubai Startup Hub, yang diprakarsasi oleh Dubai Chamber.

Program ini bertujuan memberdayakan para pengusaha startup dan wirausahawan melalui berbagai kegiatan, lokakarya, pelatihan, pemasaran, promosi, serta upaya advokasi.

Intinya, inisiatif tersebut dirancang untuk memberikan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan startup agar dapat bertumbuh. Sejak diluncurkan pada 2016, keanggotaan Dubai Startup Hub mencapai 5.000 perusahaan.

Visi Dubai Startup Hub adalah memberikan kejelasan dan petunjuk bagi wirausahawan.Bagi pelaku usaha yang belum menjalankan bisnisnya, tetapi memiliki ide yang jelas dan aplikatif, bahkan dapat bergabung ke dalam program itu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hendra Wibawa
Sumber : Bisnis Indonesia
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper