Ralali Bidik 1 Juta UMKM, Targetkan Ekspansi ke 25 Kota

Deandra Syarizka
Rabu, 31 Juli 2019 | 12:33 WIB
CEO Ralali.com Joseph Aditya  menargetkan Ralali  dapat menjangkau 1 juta pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada akhir tahun ini dan ekspansi ke total 25 kota di Indonesia/Deandra Syarizka
CEO Ralali.com Joseph Aditya menargetkan Ralali dapat menjangkau 1 juta pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada akhir tahun ini dan ekspansi ke total 25 kota di Indonesia/Deandra Syarizka
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Raksasa Laju Lintang (Ralali.com),  platform marketplace antar bisnis, menargetkan  dapat menjangkau 1 juta pelaku Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada akhir tahun ini dan ekspansi ke total 25 kota di Indonesia.

 Hal tersebut dilakukan setelah Ralali.com mengantongi  pendanaan Seri C senilai US$13 juta yang dipimpin oleh investor asal Singapura  Arbor Ventures dan TNB Aura, investor Jepang yang merupakan pendiri ZIGExN Co. Ltd Jo Hirao, dengan partisipasi dari AddVentures dan Qualgro sebagai investor pendahulu.

 CEO Ralali.com Joseph Aditya menyatakan platformnya telah berhasil mengakuisisi setidaknya 500.000 pelaku UMKM hingga saat ini. Memasuki tahun keenam operasional, pihaknya pun menargetkan pertumbuhan lima kali lipat dari tahun lalu, dengan total nilai transaksi lebih dari Rp10 triliun.

 “Lima tahun pertama itu untuk grow. Kami optimistis pertumbuhan selama lima tahun ini bisa terjadi dalam 1 tahun saja. [Bisnis] kita sudah scalable,” ujarnya, Selasa (30/7/2019).

 Dia menjelaskan, Ralali berambisi untuk menjadi aplikasi super antar bisnis (B2B) yang memenuhi seluruh kebutuhan pelaku UMKM dengan segmen bisnis Maintenance, Repair dan Operation (MRO).

Dalam platform tersebut, pihaknya menyediakan berbagai solusi bagi UMKM mulai dari pembelian produk secara grosir, pembayaran tagihan listrik, BPJS karyawan, hingga mengucurkan modal kerja bagi UMKM dengan menggandeng perusahaan teknologi finansial.

 Selain itu, mulai tahun lalu perusahaan juga  mengelola aplikasi penyedia jasa  pekerja lepas on-demand berbasis aplikasi yang bernama Business Innovation Group (BIG).

Saat ini terdapat enam kategori bidang usaha yang ditawarkan, antara lain bidang usaha kuliner dan jasa makanan, usaha perkantoran, otomotif, bahan bangunan, kebutuhan barang konsumen bergerak cepat (FMCG), dan usaha ritel.

Pekerjaan yang ditawarkan mencakup pemasaran dan menjual produk, melakukan survei, monitoring, dan sebagainya.

 Joseph menjabarkan saat ini  pekerja lepas yang  telah bergabung dalam aplikasinya mencapai 150.000 orang yang tersebar di 15 kota operasional perusahaan, dan ditargetkan dapat bertambah hingga 250.000 di 25 kota pada akhir tahun ini.

Sebagai upaya monetisasi, Ralali menarik komisi 20% dari setiap proyek yang selesai dikerjakan pekerja lepas yang dinamakan BIG Agent.

 Besarnya antusiasme masyarakat untuk menjadi BIG Agent membuat aplikasi ini menjadi motor penggerak baru bagi bisnis Ralali. Nantinya, pengembangan aplikasi BIG ini akan diarahkan sebagai pusat big data yang memuat tren atau insight pemasaran produk yang dikumpulkan melalui setiap pekerja lepas, sehingga pengembangan bisnis perusahaan ke depannya akan berbasis data.

 Tak hanya itu, pihaknya juga berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk memperkaya analisis terhadap big data tersebut. Dengan cara ini, dia meyakini Ralali dapat tumbuh lebih cepat.

 “Goal di akhir tahun ini adalah bisnis kita menjadi lebih data driven dengan menggunakan AI, big data. Kalau datanya yang dikumpulkan besar, dengan memanfaatkan AI kita bisa melakukan berbagai macam hal yang sesuai dengan behaviour UMKM,”ungkapnya.

 Head of Branding & Marketing Ralali.com Jessica Carla menyatakan, penambahan jumlah BIG Agent sejalan dengan ekspansi perusahaan ke kota-kota baru, dan juga testimoni para agen ke lingkungan sekitarnya.

Dalam sehari, jumlah agen dapat bertambah hingga 1.000 orang, dengan rentang usia pekerja lepas terbanyak berada di kisaran 20 hingga 35 tahun.

 “Profil yang paling banyak menjadi BIG Agent adalah mahasiswa, ojek online dan ibu rumah tangga. Jadi kalau ojek online lagi sepi job, dia bisa ambil job di aplikasi BIG,” ungkapnya.

 Selain mengumpulkan big data, para pekerja lepas yang menjadi  BIG Agent tersebut juga dapat menjadi peluang bisnis baru bagi Ralali. Beberapa peluang yang tengah dijajaki antaranya dnegan menyediakan  produk asuransi dan investasi bagi para agen.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper