Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi asal Hong Kong, Xiaomi Corporation, menjadi perusahaan termuda yang masuk ke dalam daftar Fortune Global 500 dengan duduk di peringkat ke-468, sekaligus peringkat ke-7 dalam kategori layanan internet dan ritel.
Head of Southeast Asia and Country Head of Xiaomi Indonesia, Steven Shi, mengatakan pencapaian tersebut terindikasi dari pendapatan global Xiaomi tahun lalu sebesar US$26443,50 juta atau setara Rp389,169 triliun dan pendapatan bersih perusahaan US$2.049,10 juta atau setara Rp30,157 triliun.
Menurutnya, Indonesia memiliki kontribusi paling besar atas pencapaian tersebut, meski demikian dia tidak menjelaskan secara lebih spesifik mengenai angka kontribusi.
"Pencapaian ini berasal dari seluruh kontribusi pasar, termasuk Indonesia sebagai salah satu yang terbesar," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (29/7/2019).
Ke depannya, perusahaan menyatakan akan tetap fokus di produk-produk teknologi dan inovasi dengan harga terjangkau. Xiaomi juga terus fokus dalam menyasar segmen pasar entry-level dengan meluncurkan produk teranyarnya yakni Redmi 7 Pada semester I/2019.
Sebelumnya, Xiaomi melakukan beberapa perbaikan dan penyesuaian, mulai dari strategi inti perusahaan, struktur manajemen, sistem penelitian dan pengembangan teknologi, jajaran produk, hingga perkembangan merek.
Didirikan pada April 2010 serta melantai di bursa efek Hong Kong pada9 Juli 2018 (1810.HK), Xiaomi saat ini dikatakan menjadi merek ponsel pintar terbesar keempat di dunia.
Perusahaan tersebut juga telah membangun platform IoT (Internet of Things) dengan lebih dari 171 juta perangkat pintar yang terhubung dengan paltform perusahaan.