Konsolidasi Tiga Lini Usaha, Bizzy Targetkan Omzet Rp5 T

Deandra Syarizka
Rabu, 24 Juli 2019 | 04:31 WIB
Bizzy
Bizzy
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bizzy Commerce Indonesia (Bizzy.co.id), platform pengadaan barang secara elektronik dan marketplace berskema business to business (B2B), menargetkan omzet hingga Rp5 triliun tahun ini, atau tumbuh 30% dari tahun sebelumnya setelah mengintegrasikan tiga lini usahanya ke dalam satu platform.

CEO Bizzy Group Andrew Mawikere menjelaskan ketiga lini usaha itu menawarkan total empat layanan, antara lain Bizzy Procurement  yang mencakup Bizzy.co.id sebagai marketplace pengadaan barang sekaligus induk usaha dan Bizzy Consolidation sebagai vendor dalam marketplace.

Selain itu, ada juga PT Bina Sinar Amity  (Bizzy Logistics) yang menawarkan jasa logistik dan melakukan digitalisasi proses pengiriman barang dan bea cukai, serta PT Sinarmas Distribusi Nusantara (Bizzy Distribution) yang menciptakan platform distribusi digital dan melakukan distribusi barang principal ke toko. Dengan demikian, pihaknya dapat menawarkan solusi dari hulur ke hilir untuk pelanggannya.

“Ketiga perusahaan memiliki aset bisnis yang kuat dan pengalaman yang saling melengkapi dalam industri masing-masing,” ujarnya, Selasa (23/7/2019).

Menurutnya, proses integrasi sistem ketiga perusahaan ke situs Bizzy.co.id masih berlangsung hingga akhir tahun ini. Kendati demikian, pihaknya telah mulai menawarkan solusi layanan yang komprehensif kepada mitra dan pelanggan.

Dia memaparkan, modal aset yang dimiliki tiga perusahaan menjadi kekuatan tersendiri saat mengintegrasikan ketiga lini bisnis.

Sejauh ini, perusahaan memiliki aset berupa 30 gudang seluas 70.000 meter persegi, 6 gudang berikat, akses kargo udara ke 4 negara, 163 truk first-mile, 31 truk mid-mile, 190 truk last-mile, dan  26 cabang.

CEO Bizzy Logistic Paul Good menjelaskan, pihaknya menawarkan layanan kargo pesawat udara ke Malaysia, Indonesia, Singapura dan Vietnam, dan digitalisasi rantai pasok dan administrasi bea cukai. Untuk proses digitalisasi, pihaknya menggandeng startup logistik asal Singapura bernama Hakovo.

“Kami dapat membantu proses ekspor menjadi lebih efisien, singkat dan transparan,” ujarnya.

Sejak berdiri pada 1992, perusahaan logistik yang terafiliasi dengan Sinarmas Group ini telah bekerja sama dengan banyak perusahan ritel, pabrikan, perusahaan jasa logistik, perusahaan freight forwarder, dan transportasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper