Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan frekuensi 700 MHz untuk teknologi 5G dinilai sebagai hal yang mustahil, jika pemerintah tidak sanggup untuk memindahkan tv analog ke digital.
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi mengatakan seharusnya Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah merampungkan peralihan tv analog ke digital, sehingga frekuensi 700 MHz dapat digunakan untuk 5G.
Sayangnya yang terjadi justru peralihan tersebut jalan di tempat dan stagnan pembahasannya di DPR.
“Nampaknya [peralihan analog ke digital] gagal sampai sekarang,” kata Heru kepada Bisnis, Sabtu (20/7/2019).
Heru menambahkan selain mencarikan frekuensi, pemerintah juga harus berbicara dengan semua pemangku kepentingan untuk mencari tahu frekuensi lain yang potensi untuk digunakan.
Dia berpendapat pemerintah perlu membuat tim, tim dan menggelar Focus Group Discussion untuk membahas permalahan tersebut.
Heru memperkirakan penerapan 5G di Indonesia nantinya akan terlambat sekitar 2 tahun dari awal munculnya teknologi 5G saat dikomersialkan di sejumlah negara.
“Telat dikit nggak apa-apa, asal jangan salah ambil kebijakan. Setelah 2 tahun. Teknologi lebih bagus dan harga lebih murah,” kata Heru.
Heru menjelaskan berdasarkan pengalamannya saat bekerja di lab perusahaan telekomunikasi di Jerman, teknologi saat luncur pertama kemampuannya baru sekitar 60 persen, kemampuan tersebut meningkat menjadi 70 persen seiring dengan jumlah produksi karena ada penyempurnaan.
“Waktu kita adopsi 3G di 2006 kecepatan awal 2 Mbps lewat produk UMTS terus naik lewat HSDPA, ada HSPA, Lalu HSPA++,” kata Heru.