Tingkatkan Kompetensi SMK, Huawei Beri Pelatihan Instalasi BTS

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 19 Juli 2019 | 08:20 WIB
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China, 3 Juni 2019, /REUTERS
Logo perusahaan Huawei tampak di mal di Shanghai, China, 3 Juni 2019, /REUTERS
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Huawei menjalankan salah satu program Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberi pelatihan kepada lulusan SMK dalam membuat infrastruktur telekomunikasi.

Huawei Indonesia menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi dengan memberika pelatihan instalasi perangkat Base Transceiver Station (BTS) dan Microwave serta sertifikasi bagi 1.000 pencari kerja.

Target peserta program pelatihan tersebut merupakan para pencari kerja lulusan dari tingkat SD, SMK, hingga S1 yang berada di bawah binaan Balai Besar Latihan Kerja (BBLK) Kemenaker.

Program kolaborasi yang menjadi bagian dari program SmartGen tersebut, merupakan tindak lanjut atas MoU yang disepakati pada 2018 lalu.

“Program Smart Generation (SmartGen) ini merupakan komitmen Huawei dalam mengembangkan SDM terampil Indonesia guna meningkatkan kompetensi dan daya saing mereka dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar tenaga kerja di industri TIK,” kata CEO Huawei CNBG Indonesia Andy Ma Hui, Kamis, di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Diketahui sejak 2009 Huawei Indonesia konsisten dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia di sektor TIK. Hingga 2018, sejumlah program Huawei dalam pengembangan kapasitas SDM Indonesia telah menyentuh sedikitnya 12,000 insinyur dan 5,000 siswa/mahasiswa di bidang TIK.

Selain itu, Huawei juga menggelar pelatihan bagi sedikitnya 1,000 tenaga profesional dari mitra industri setiap tahun.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (BINALATTAS), Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono menyambut baik kerja sama strategis ini.

Bambang berharap, dengan model kemitraan itu Balai Latihan Kerja Kemenaker bisa menjadi wadah untuk proses penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

  “Kemitraan dengan pelaku industri seperti Huawei merupakan solusi dalam menjembatani kompetensi para pencari kerja dengan kebutuhan industri,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Huawei juga menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil Zero Accident Award 2019 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia.

Huawei Indonesia telah tiga tahun berturut-turut menerima anugerah penghargaan sejak 2017.

Penghargaan Kecelakaan Nihil atau Zero Accident Award 2019 diserahkan langsung oleh, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3), Sugeng Priyanto Kemenaker RI, kepada Ma Hui, CEO of Huawei CNBG Indonesia.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper