Telkomsel Kembangkan Bisnis IoT Lewat Kolaborasi

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 16 Mei 2019 | 11:09 WIB
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel mengembangkan bisnis internet of things dengan membangun ekosistem digital melalui kolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan.

Denny Abidin, GM External Communications Telkomsel mengatakan untuk merangsang pertumbuhan ekosistem internet of things (IoT), Telkomsel memiliki program Telkomsel Innovation Center (TINC).  Program TINC merangkum berbagai kegiatan dalam membentuk ekosistem IoT Indonesia.

“Program yang ada di TINC antara lain berupa penyediaan laboratorium IoT, program mentoring dan bootcamp bersama expertise di bidang IoT, serta networking access bagi para startup, developer, dan system integrator dengan para pemain industri terkait,” kata Denny kepada Bisnis, Rabu (15/5/2019).

Denny menambahkan, hingga kuartal I/2019, solusi IoT yang telah melewati masa inkubasi Telkomsel antara lain bike sharing di Universitas Indonesia hasil kolaborasi bersama Banopolis, automatic fish feeder atau aqua culture solution bagi petani dan petambak di berbagai daerah di Indonesia hasil kolaborasi bersama eFishery, dan smart bin waste management system bersama Danone dan Alfamart yang merupakan hasil kolaborasi bersama Smash. 

“Beberapa solusi bisnis lainnya yang telah dipercaya beberapa perusahaan seperti PLN, Peruri, Pertamina, dan G4S adalah smart metering, remote tank monitoring INTANK, Track and Trace serta Control Center,” kata Denny.

Asosiasi IoT Indonesia memperkirakan pangsa pasar IoT di Indonesia pada 2022 akan mencapai Rp 444 triliun dengan perincian  konten dan aplikasi akan berkontribusi senilai Rp 192,1 triliun, platform berkontribusi senilai Rp156,8 triliun, kemudian perangkat IoT berkontribusi senilai Rp56 triliun, serta network dan gateway berkontribusi senilai Rp39,1 triliun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper