Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan layanan keamanan siber Kaspersky Lab melakukan investigasi bersama perusahaan teknologi Asus atas kasus pengiriman malware oleh peretas ke lebih dari satu juta komputer Asus pada penghujung 2018.
Dilansir dari Reuters, peretasan tersebut pertama kali dilaporkan situs berita teknologi Motherboar yang menjelaskan peretas dapat memanfaatkan data besarnya skala perusahaan Asus dan pemasok produknya untuk menjangkau korban-korban.
Seorang peneliti keamanan siber, menjelaskan kepada Reuters, dengan data tersebut peretas dapat mengirimkan malware ke lebih dari satu juta komputer Asus dengan membajak sistem pembaruan peranti lunak perusahaan.
Pihak Kaspersky menjelaskan peretasan dilakukan dengan diberikannya opsi pembaruan perangkat lunak komputer melalui 'pintu belakang' dari malware yang dikirimkan peretas. Opsi tersebut kemudian akan memberikan peretas akses terhadap komputer yang terinfeksi.
“Kami tidak dapat menghitung jumlah total pengguna yang terpengaruh hanya berdasarkan data kami; Namun, kami memperkirakan bahwa skala sebenarnya dari masalah ini jauh lebih besar dan kemungkinan mempengaruhi lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia,” ujar pihak Kaspersky, dilansir dari Reuters, Senin (26/03/2019).
Pihak Kaspersky mengatakan bahwa lebih dari 57.000 penggunanya telah mengunduh dan memasang pembaruan Asus tersebut. Mereka memperkirakan peretasan terjadi pada kurun Juni–November 2018.
Adapun, pihak Kaspersky menjelaskan mereka memberi tahu Asus mengenai peretasan tersebut pada Januari 2019 dan membantu jalannya investigasi. Pihak Asus menjelaskan akan memberikan pernyataan pada Selasa (26/03/2019).