Bisnis.com, DEPOK — InfraDigital Nusantara, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang sistem pembayaran digital bagi sekolah, telah memproses pembayaran sekolah rata-rata senilai Rp7 miliar per bulan selama setahun sejak berdiri pada Maret 2018.
Chief Operating Officer (COO) InfraDigital Nusantara (IDN) Indah Maryani menyatakan sejauh ini, perusahaan juga telah memproses lebih dari 150.000 transaksi pembayaran dari 96 sekolah yang telah menjadi pelanggan perusahaannya.
“Tantangannya masih ada sekolah yang menerima tunai, yang kelihatannya fancy tetapi pencatatannya manual. Selain memproses pembayaran uang sekolah, kami bantu migrasi data dari manual ke digital sehingga untuk penagihan kita punya data yang valid,” ujarnya di sela-sela IDN Awards di Depok, Jumat (22/3/2019).
Indah menyatakan dari total sekolah yang menjadi mitra, sekitar 50 sekolah berada di Depok dan sisanya di Jabodetabek. Tak hanya sekolah umum dan khusus, pihaknya juga dapat melayani pembayaran pendidikan untuk pesantren dan universitas.
Lebih lanjut, dia menyebutkan sebanyak 37% orang tua murid dari sekolah yang menjadi mitra IDN merupakan orang tua yang tidak memiliki rekening bank. Oleh karena itu, pihaknya pun menggandeng Paytren untuk menjangkau kalangan tersebut.
Sebelumnya, IDN juga telah bekerja sama dengan 3 bank BUMN, 2 bank swasta, 2 bank syariah, 3 dompet digital, dan 15.000 gerai Indomaret.
IDN juga memberikan penghargaan kepada sekolah terbaik di bidang Digitalisasi Keuangan dan Tata Usaha (TU), dengan kriteria yaitu TU dengan performa terbaik seperti tertib administrasi transaksi, pencatatan, serta performa transaksi online. Penghargaan tersebut diberikan kepada SMK Madya Depok sebagai peringkat pertama, diikuti MTA Nurani Jagakarsa di urutan kedua, dan SMK Dewantara Cikarang di peringkat ketiga.
Founder dan CEO IDN Ian Mckenna menjelaskan pihaknya telah mendapatkan banyak permintaan dari sekolah yang berada di Sulawesi dan Kalimantan. Meski demikian, pada tahun ini, pihaknya akan terlebih dahulu fokus memperluas layanannya ke Jawa Tengah.
Hal tersebut dilakukan setelah perusahaan memperoleh pendanaan tahap awal atau seeds funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dari sejumlah investor, beberapa waktu lalu. Sejumlah investor tersebut antara lain Appworks Ventures, Fenox Ventures, dan beberapa angel investors dari Google serta Netflix.
“Memang ada banyak permintaan di luar Jawa dan kami ingin dapat melayani sebanyak mungkin sekolah,” ujarnya.
IDN merupakan aplikasi teknologi finansial (tekfin) Business-to-Business (B2B) yang digunakan oleh TU lembaga pendidikan untuk mengelola dan memudahkan pembayaran tagihan pendidikan siswa, seperti SPP dan tagihan regular lainnya. IDN menggunakan sistem tagihan digital dan pembayaran online melalui berbagai channel perbankan dan aplikasi pembayaran, seperti Indomaret, Alfamart, BNI/BNI Syariah, Bank Mandiri, Bank Danamon, aplikasi Ayopop, Kaspro, Mobilepulsa, dan lainnya.