Minim Pasokan Talenta, Startup Ijon di Universitas dan SMK

Deandra Syarizka
Rabu, 6 Maret 2019 | 17:42 WIB
Suasana co-working space di Cocowork The Maja, Jakarta Selatan./cocowork.co
Suasana co-working space di Cocowork The Maja, Jakarta Selatan./cocowork.co
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —Ketersediaan tenaga kerja digital yang ahli membuat perusahaan teknologi berebut calon pekerja hingga ke perguruan tinggi dan SMK. Beberapa perusahaan bahkan menawarkan pekerjaan sebelum para pelajar dan mahasiswa lulus.

Pengembangan ekonomi digital di Indonesia ditengarai masih terkendala sejumlah hal, salah satu di antaranya adalah sumber daya manusia.

Hal tersebut mengemuka dalam laporan berjudul Teknologi dan Indonesia 2030: Tantangan Ekonomi Digital Indonesia yang dilakukan oleh Broto Wardoyo, Beginda Pakpahan dan Utaryo Santiko yang merupakan staf pengajar Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universita Indonesia. Penelitian yang dilaksanakan dari Oktober 2018 hingga Februari 2019 ini menggunakan metode diskusi terarah dengan para pakar, pelaku dan pembuat keijaan, serta studi kepustakaan dan kajian data sekunder.

Beginda Pakpahan memaparkan, ekonomi digital akan menghapus lapangan kerja bagi mereka yang tidak mampu bersaing dan mengejar perkembangan teknologi. Sementara itu, serapan tenaga kerja yang dilakukan oleh para pelaku usaha di ekonomi digital akan kompetitif dan kecil karena keahlian yang dimiliki oleh para pekerja.

“Sektor yang dalam waktu dekat akan terdampak dengan digitalisasi ekonomi ini adalah sektor perdagangan skala kecil.Sekitar 28,5 juta orang akan terdampak sebagai akibat dari meningkatnya peran ekonomi digital,” ujarnya, Selasa (6/3).

Dia menyatakan, sebanyak 28,5 juta orang itu merupakan pedagang grosir, ritel, restoran dan hotel yang terancam berkurang atas tumbuhnya jalur perdagangan elektronik dan potensi hilangnya gerai ritel offline.

Dia menilai, permintaan pasar ekonomi digital terhadap pekerjaan seperti programmer akan cukup tinggi ke depannya. Menurutnya, hal tersebut harus diimbangi dengna pendidikan yang mapan, baik untuk jenjang S1, vokasi maupun sekolah menengah kejuruan.

“Saat ini, para pelaku usaha digital bahkan sudah melakukan sistem ijon di SMK dan universitas untuk mendapatkan para lulusan yang ahli bidang komputer,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper