Jaring Bakat Baru, Tokopedia Gelar Hack of Thrones

Deandra Syarizka
Minggu, 10 Februari 2019 | 20:31 WIB
Founder dan CEO Binar Academy Alamnda Shantika (paling kiri) dan VP Engineering Tokopedia Herman Widjaja (paling kanan) berfoto bersama dengan pemenang Hack of Thrones, Minggu (10/02)/Bisnis-Deandra Syarizka
Founder dan CEO Binar Academy Alamnda Shantika (paling kiri) dan VP Engineering Tokopedia Herman Widjaja (paling kanan) berfoto bersama dengan pemenang Hack of Thrones, Minggu (10/02)/Bisnis-Deandra Syarizka
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Tokopedia menjaring bakat-bakat baru di dunia digital dengan menyelenggarakan Hack of Thrones bersama dengan Binar Academy.

Pada penyelenggaraannya tahun ini, kelompok HAK yang mengusung teknologi blockchain  Know Your Customer ditetapkan menjadi pemenang.

Founder dan CEO Binar Academy Alamnda Shantika  menjelaskan, KYCepat yang berfungsi sebagai jaringan peer-to-peer yang menggunakan prinsip blockchain ini keluar sebagai pemenang utama dari 30 tim setelah dianggap sebagai produk terbaik yang sejalan dengan tema dan visi-misi yang telah ditentukan sebelumnya.

Tim yang beranggotakan Ahmad, Aulia Hakiem Noersedya, dan Khalil Ambiya ini berhasil menawarkan solusi inovatif yang konkret untuk masalah di ranah fintech.

Selain itu, aspek orisinalitas ide dan seberapa mampu aplikasi yang dibuat dapat memberikan dampak sosial yang positif, turut mempengaruhi keputusan dewan juri untuk menempatkan HAK pada posisi tertinggi.

“Aplikasinya menarik dan lebih menarik lagi melihat proses mereka dalam waktu singkat mempersiapkan semuanya dibantu oleh mentor-mentor dari Tokopedia dimana kesempatan seperti ini jarang bisa didapatkan. Dari proses ini kami dapat menemukan berlian-berlian Indonesia, para inovator muda,” ujarnya.

Seusai kompetisi Hack of Thrones, anggota tim KYCepat akan mendapatkan kesempatan berlatih bahasa pemrograman Golang atau Swift secara eksklusif bersama Tokopedia.

Mereka juga mendapatkan berkesempatan untuk langsung memasuki tahap akhir dalam proses seleksi menjadi pegawai tetap Tokopedia.

Para pemenang diproyeksikan untuk memupuk semangat calon inovator lain dengan tetap aktif berbagi di sesi-sesi Binar Connect yang diselenggarakan oleh Binar Academy di berbagai kota, nantinya.

“Harapan saya, para peserta hari ini dapat terus berkreasi di bidang teknologi, mengasah kemampuannya, dan menjadi pemimpin inovator digital di Indonesia,” tambah Alamanda.

Sementara itu, pemenang kedua dan ketiga, yaitu tim Orientaru dan tim apt-get winner menelurkan aplikasi Kocek dan B-SmART. Aplikasi Kocek berfokus pada pembayaran cashless, sedangkan aplikasi B-SmART menawarkan solusi di bidang offline-to-online.

Tim Orientaru dan tim apt-get winner masingmasing berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berlatih lebih jauh bersama Tokopedia.

VP Engineering Tokopedia, Herman Widjaja, mengatakan, Indonesia patut berbangga karena punya generasi muda dengan semangat yang tinggi dalam menciptakan berbagai inovasi untuk menghadapi tantangan-tantangan di era digital.

“Tokopedia sangat mengapresiasi partisipasi seluruh peserta Hack of Thrones dan mengucapkan selamat kepada para pemenang yang juga punya kesempatan bergabung dengan Tokopedia. Kami percaya dengan kehadiran putra-putri terbaik Indonesia, kami bisa lebih dekat dengan pencapaian misi bersama kami dalam mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia,” ujarnya.

Kompetisi Hack of Thrones diminati oleh banyak penggiat teknologi. Ada lebih dari 350 pendaftar sejak 20 Desember 2018 hingga 26 Januari 2019, dan telah terdapat lebih dari 140 ide aplikasi yang telah diterima oleh panitia.

Ide-ide tersebut datang dari berbagai provinsi di Indonesia, sehingga memperlihatkan betapa luasnya minat teknologi di Indonesia.

Meski begitu, dari keseluruhan peserta dan ide yang diterima panitia, hanya 90 pendaftar saja yang akhirnya maju ke babak final yang digelar dari 9 Februari sampai 10 Februari 2019. Hack of Thrones merupakan bagian dari rangkaian acara Retrospekt!, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Binar Community.

 Acara puncak Retrospekt! akan digelar pada 16 Maret 2019 dengan konferensi yang dimeriahkan oleh para ahli teknologi digital beken yang akan berbagi pengalamannya saat bangkit dari kegagalan dalam menghadapi gelombang transformasi digital.

Selain itu, terdapat pula job fair yang akan diramaikan oleh berbagai perusahaan dan startup skala nasional dari ranah industri kreatif dan teknologi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper