11. Sistem Pengolahan Data yang Komprehensif
Kapan produk tersebut akan diluncurkan?
Mudah-mudahan pada akhir tahun ini [peluncurkan produknya]. Kami sudah melakukan testing, dan sedang mengurus perizinan ke OJK. Kami perlu izin dari OJK, karena kegiatan operasional kami diawasi OJK. Mudah-mudahan seluruh prosesnya berjalan lancar, agar peluncuran produknya bisa sesuai target.
Apakah PBK menjalin kemitraan dalam proses pengolahan data?
Kami bekerja sama dengan salah satu yaitu CreditInfo. Mereka memberikan dukungan solution provider saja atas sistem pengolahan data, dan pengolahan scoring. Akan tetapi, seluruh data yang diolah itu ada di Indonesia dan di server kami. Mitra kami hanya menyediakan platform dan pengembangan produknya.
Dari mana saja sumber data didapatkan?
Kami mendapatkan dari beberapa sumber, seperti OJK sendiri yaitu, dari SLIK [Sistem Layanan Informasi Keuangan]. Kemudian, kami juga mengumpulkan data dari lembaga keuangan yang bukan pelapor SLIK, misalnya multifinance yang belum menjadi anggota SLIK.
Kemudian, sumber-sumber lainnya yang juga belum masuk dalam keanggotaan SLIK seperti fintech [financial technology], koperasi, dan Perum Jamkrindo. Kami juga mengumpulkan data dari PT Pegadaian, dan ada beberapa lembaga nonkeuangan.
Dari berbagai sumber itu, kami kumpulkan datanya dan diolah menjadi informasi perkreditan yang komprehensif dan dilengkapi dengan scoring. Jadi, setiap individu sebenarnya sudah memiliki scoring atas profil kredit kami.
Setelah resmi beroperasi secara komersial pada 2017, berapa jumlah lembaga keuangan yang telah bergabung menjadi anggota?
Dahulu, pada mulanya kami masih harus meyakinkan lembaga keuangan untuk bergabung, tetapi sampai dengan saat ini sudah ada 150 lembaga keuangan yang bergabung. Mereka mayoritas dari bank dan multifinance, tetapi kami juga ada dari koperasi, fintech, dan satu lembaga nonkeuangan yaitu retailer.
Adakah target tertentu terkait dengan jumlah anggota pada tahun ini?
Hingga akhir tahun ini, kami sebenarnya menargetkan jumlah anggota bisa mencapai 160 lembaga keuangan. Artinya, kami tinggal menambah 10 anggota lagi. Akan tetapi, pada tahun depan kami menargetkan bisa menambah 80 anggota baru, sehingga total anggota bisa mencapai 240 lembaga keuangan.
Bagaimana strategi yang dilakukan untuk menambah jumlah anggota?
Kami terus melakukan sosialisasi, dan dengan kondisi perekonomian seperti saat ini [misalnya] likuiditas ketat, perlambatan kredit, dan adanya kredit bermasalah yang meningkat, ini sudah menjadi faktor pendukung bagi lembaga keuangan untuk memanfaatkan jasa biro kredit.
Apa saja tantangan yang dihadapi?
Tantangannya ialah, di perbankan khususnya sudah terbiasa dengan SID, dan sudah memiliki metodologi serta teknologi tersendiri menggunakan SID tersebut.
Perbankan bahkan sudah punya analisis scoring sendiri, tetapi mungkin datanya masih terbatas di sektor perbankan saja, belum mencakup multifinance atau fintech yang memungkinkan adanya risiko-risiko yang tidak terdeteksi di perbankan. Dengan adanya biro kredit, datanya bisa lebih luas dan risiko di tempat lain bisa lebih terlihat.