Bisnis.com, MELBOURNE – Telkomtelstra menargetkan pada 2022 mencetak 1.000 pekerja ahli bidang informasi teknologi yang mampu bersaing di pasar dunia.
Erik Meijer, Presiden Direktur Telkomtelstra, menjelaskan hasil pekerjaan ahli IT dalam negeri sudah mendapat apresiasi luar biasa dari perusahaan asing seperti dari Telstra Australia.
"Contoh ketika Winter Olympic di Korea [Selatan pada Februari 2018], Telstra punya proyek besar memegang semua broadcasting. Itu project managernya dari kita, malah dapat award, saking bagusnya," kata Erik di sela-sela acara Telstra Vantage 2018 di Melbourne, Australia, yang berlangsung pada 19 – 20 September 2018.
Nilai tambah tim dari Indonesia, lanjutnya, tidak hanya mengeksekusi pekerjaan saja, tetapi juga cukup percaya diri memiliki inisiatif memberikan masukan.
Dengan kemampuan tersebut, Telkomtelstra yakin akan lebih banyak talenta yang bisa dibangun untuk diorbitkan di level internasional. Apalagi perusahaan joint venture Telkom dan Telstra ini memiliki banyak proyek di tingkat dunia.
Erik menilai masa depan di sektor ini sangat cerah sehingga diperlukan penyesuaian pendidikan agar melahirkan bibit baru.
"Inginnya dalam 3 tahun ke depan sudah bisa mendekati 1.000 orang yang akan melakukan pekerjaan Telstra di dunia. Sekarang ini jumlahnya baru 30 IT labour dan project management. Ini bukan impossible, tapi realistis," ujarnya.
Pencarian talenta ditempuh melalui kerja sama dengan menggandeng tigas universitas dari jurusan teknologi informasi, engineering, dan teknik sipil. Kerja sama dengan institusi pendidikan bakal terus bertambah mencapai delapan kampus pada tahun ini.
"Saya melihat masa depan Indonesia di sisi ini sangat cerah, bisa seperti India sekarang," ujarnya.