Kemenkominfo Lepas Fungsi Keamanan Siber

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 4 September 2018 | 13:34 WIB
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kanan)  memberikan keterangan kepada wartawan tentang aplikasi perpesanan Whatsapp terkait konten pornografi GIF di Jakarta, Senin (6/11/2017)./Antara
Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan tentang aplikasi perpesanan Whatsapp terkait konten pornografi GIF di Jakarta, Senin (6/11/2017)./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan perubahan struktur organisasi. Salah satunya adaadalah penambahan subdirektorat khusus ekonomi digital dan perlindungan data pribadi.

Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan perubahan struktur organisasi ini dilakukan karena beberapa alasan di antaranya untuk menyelaraskan transformasi ekonomi digital dan penghiliran tata kelola di badan Kemenkominfo.

Selain itu, ada pula penghapusan fungsi subdirektorat yang kini beralih ke Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

“Dulunya ada lima [direktorat] sekarang juga masih lima, hanya diubah saja beberapa. Yang berubah total itu Direktorat Keamanan Informasi jadi Direktorat Pengendalian Informatika,” tutur pria yang sering dipanggil Semmy ini usai pelantikan pejabat baru Dirjen Aprika di Gedung Komino, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Sesuai namanya, kata Semmy, Direktorat Pengendalian Informatika akan berfokus pada pengendalian konten-konten yang ada termasuk pengendalian konten melalui mesin Ais dan tak lagi mengurusi perihal keamanan siber karena hal tersebut telah menjadi tanggung jawab BSSN.

Dalam direktorat ini juga akan ada sub-unit khusus tentang pengendalian data pribadi, termasuk perlindungan data pribadi.

“Nanti juga masyarakat yang merasa data pribadinya disalahgunakan dapat melapor langsung ke unit kami,” tambahnya.

Selain itu, direktorat lain yang berubah adalah Direktorat E-Business yang berganti nama menjadi Direktorat Ekonomi Digital. Dalam direktorat ini, kata Semmy, kementrian akan memetakan bagaimana ekonomi Indonesia bertransformasi ke arah digital.

Nantinya akan ada program-program untuk membantu pelaku UMKM untuk bertransformasi ke arah ekonomi digital, sedangkan untuk pelaku besar akan diatur melalui regulasi yang dibentuk oleh kementerian bersama dengan institusi lain yang terkait.

“Selain itu akan ada edukasi di tiap-tiap sektor. Jadi sektornya dibagi, nanti ekonomi digital itu dibagi berdasarkan kemenko-nya jadi nanti yang terkait dengan itu dipegang oleh satu kasubdit,” terang Semmy.

Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menambahkan adanya direktorat terpisah ini diharapkan dapat membuat penanganan seputar ekonomi digital lebih terfokus dan bisa jadi jembatan antar institusi. Bahkan, nantinya para staf yang bertugas di direktorat ini diproyeksikan untuk lebih aktif di sektor terkait, misalnya di Kementrian Perdagangan bagi yang mengurusi e-commerce dan di Kementrian Perhubungan untuk urusan logistik dan transportasi daring.

Adapun dua direktorat lain yang berubah adalah Direktorat E-Government menjadi Direktorat Layanan Aplikasi Pemerintahan. Nando menuturkan perubahan ini tak hanya pada nama tetapi pada tugas pokok dan fungsi. Sebelumnya direktorat ini hanya mengatur regulasi tetapi sekarang lebih proaktif untuk menerapkan layanan pemerintahan. Kemudian Direktorat Pemberdayaan Informatika akan berfokus pada literasi digital masyarakat.

Sementara itu ada direktorat baru yang terbentuk yakni Direktorat Tata Kelola. Awalnya masalah tata kelola ini ada di masing-masing  direktorat tetapi kini dipusatkan jadi satu muara di bawah Direktorat Jendral Aplikasi dan Informatika. Direktorat Tata Kelola nantinya akan mengurusi semua peraturan-peraturan, administrasi dan pendaftaran layanan di Kemenkominfo, dan sebagainya.

“Jadi kontrolnya lebih gampang untuk memastikan semua tata kelola berjalan. Termasuk semua kerja sama dengan institusi lainnya, karena berubah terus oleh karena itu di ujungnya harus ada tata kelola. Terus ada pengendalian, untuk mengendalikan transformasinya,” tambah Semmy.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper