Shopee Dapat Suntikan US$575 Juta dari Induk Usaha

N. Nuriman Jayabuana
Rabu, 20 Juni 2018 | 20:35 WIB
Chris Feng, bos Shopee/Twitter.com
Chris Feng, bos Shopee/Twitter.com
Bagikan

JAKARTA — Perusahaan induk Shopee, Sea Ltd., memperoleh kucuran modal senilai US$575 juta melalui penawaran surat utang yang akan dikonversi menjadi saham (convertible notes) sebesar 2,25% hingga 2023.

Perusahaan teknologi asal Singapura itu berencana menggunakan kucuran dana segar untuk memacu pertumbuhan bisnis e-commerce Shopee di Asia Tenggara. 

Sea Ltd. memiliki tiga lini bisnis teknologi yang bergerak pada bidang gim daring, e-commerce, dan layanan keuangan digital yaitu Garena, Shopee, dan AirPay.

Pada penerbitan convertible notes tersebut, Sea Ltd. meningkatkan angka penawaran yang semula bernilai US$400 juta menjadi menjadi US$500 juta.

Penawaran tersebut turut membuka opsi greenshoe sebesar 15% untuk pembeli pertama. Opsi itu pula yang kemudian membuat saham terjual lebih besar daripada yang direncanakan semula menjadi senilai US$575 juta . 

Chairman sekaligus Chief Executive Officer Sea Ltd. Forrest Li menyatakan kucuran modal baru memungkinkan perusahaan untuk memprioritaskan pengembangan lini bisnis e-commerce

“Shopee berkembang dengan sangat pesat melebihi ekspektasi kami. Kami berniat untuk terus memantapkan posisi kami sebagai pemimpin di sektor e-commerce," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/6).

Sepanjang kuartal pertama 2018, Shopee berhasil mencatatkan total transaksi (gross merchandise value/GMV) senilai US$1,9 miliar, atau meningkat 199,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Manajemen Shopee memprediksi total transaksi yang terjadi di dalam platformnya berkisar US$8,2 miliar--US$8,7 miliar. Asumsi itu setara dengan pertumbuhan sebesar 99%--111,5% dibanding tahun 2017. 

Shopee Indonesia sepanjang Ramadan berhasil mencatatkan dua kali rekor jumlah transaksi harian tertinggi melalui kampanye Big Ramadhan Sale.

Promosi itu membantu perusahaan mencatatkan 1,5 juta transaksi selama kampanye berjalan. Program yang sama turut mencatatkan kenaikan pesanan sebesar 500% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Target pasar terbesar Shopee merupakan Indonesia sebagai penyumbang nilai transaksi yang terbesar di dalam platform. Di samping itu , Shopee turut melayani transaksi belanja daring di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Taiwan.

CEO Shopee Chris Feng mengatakan pertumbuhan signifikan Shopee didorong oleh strategi perusahaan yang didesain sesuai pasar di masing-masing negara.

Dia optimistis suntikan dana segar untuk Shopee bisa menopang inovasi platform, produk, dan layanan untuk memenuhi permintaan pengguna di seluruh kawasan.

“Dengan adanya tambahan dana untuk menyokong inovasi yang kami kembangkan, kami percaya bahwa Shopee akan terus berkembang,” kata Feng.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper