Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan rintisan teknologi penganalisa video, Nodeflux, meraih suntikan pendanaan dari East Ventures.
Startup teknologi tersebut didirikan dua lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Meidy Fitranto dan Faris Rahman. Dalam keterangan resmi perusahaan, Nodeflux bakal memanfaatkan pendanaan itu untuk riset dan pengembangan teknologi deep learning dan computer vision.
Nodeflux telah mengantongi kesepakatan kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah. Beberapa di antaranya proyek smart city di Jakarta dan Bandung untuk berbagai kebutuhan, seperti untuk pemantauan arus transportasi, manajemen pengelolaan sampah, dan sistem antisipasi banjir.
Tak hanya itu, Nodeflux turut bekerja dengan institusi Kepolisian Republik Indonesia untuk meningkatkan sistem operasional pengawasan keamanan.
Seluruh proyek itu memanfaatkan footage video yang tertangkap CCTV untuk memroses data bagi pengambil keputusan secara real time. Penyediaan dan pemrosesan berbagai informasi data tersebut menggunakan teknologi deep learning dan computer vision.
Chief Technology Officer Nodeflux Faris Rahman menyatakan perusahaannya mengembangkan solusi yang mampu memroses berbagai data hasil tangkapan CCTV.
"Dengan solusi yang kami kembangkan, CCTV bukan lagi sekadar alat untuk melihat dan merekam saja, tapi dapat memahami lebih lanjut apa yang terlihat dan memberikan informasi penting bagi penggunanya,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (7/6/2018).
Faris meyakini teknologi yang diperkenalkan Nodeflux dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di berbagai kota.
Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menerangkan populasi internet di Indonesia menghasilkan data yang sangat besar dan membutuhkan otak untuk mengelola dan mengekstrak nilai informasi.
"Nodeflux mengatur dan mengekstrak informasi dari gambar dan video, kemudian melatih machine learning untuk dapat menyelesaikan masalah lokal lintas sektor. East Ventures sangat senang dapat mendukung Meidy dan seluruh timnya untuk menjadikan data teknologi kecerdasan buatan di Indonesia dapat berkembang," tuturnya.