Percepat Proyek, PTT Tambah Kapal Gelar Kabel

Duwi Setiya Ariyanti
Rabu, 6 Juni 2018 | 03:43 WIB
Direktur Utama Palapa Timur Telematika (PTT) Leon M. Kakisna (kedua kiri) berbincang dengan , Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk Iwan Putrama (kedua kanan), Pemimpin Divisi LMC 1 Dedi Priambodo (kiri) dan Pemimpin Unit Sindikasi Betty Noorbaiti sesuai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi antara bank sindikasi dengan PT PTT di Jakarta, Senin (27/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama Palapa Timur Telematika (PTT) Leon M. Kakisna (kedua kiri) berbincang dengan , Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk Iwan Putrama (kedua kanan), Pemimpin Divisi LMC 1 Dedi Priambodo (kiri) dan Pemimpin Unit Sindikasi Betty Noorbaiti sesuai penandatanganan perjanjian kredit sindikasi antara bank sindikasi dengan PT PTT di Jakarta, Senin (27/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, CILEGON--PT Palapa Timur Telematika menambah kapal untuk penggelaran kabel serat optik pada proyek Palapa Ring Timur.

Direktur Utama PTT Leon Kakisina mengatakan pihaknya telah melihat adanya peluang molornya waktu penggelaran kabel pada proyek pembangunan jaringan tulang punggung atau backbone. Pertama, karena izin penggunaan kapal asing. Pasalnya, dua dari tiga yang digunakan yakni Pacific Guardian dan Nostag 10 merupakan kapal lokal serta satu kapal asing asal Italia yakni Teleri.

Adapun, Kapal Teleri bakal menggelar kabel dari Manokwari – Numfor – Sorendiweri – Biak – Serui – Botawa – Nabire – Raisei – Ransiki.

"Kami melihat ada jangka waktu ketika penggunaan izin kapal asing makin kepepet waktunya. Dari grup dan manajemen akhirnya itu di-unload kemudian dibawa opsi tambahan kapal," ujarnya saat kunjungan ke Kapal Teleri, Cilegon, Selasa (5/6/2018).

Di sisi lain, jadwal penyelesaian produksi kabel dari CCSI, meleset dari target. CCSI merupakan pabrikan kabel lokal dengan total panjang yang diproduksi 1.200 km.

Oleh karena itu, saat ini terdapat empat kapal yang digunakan. Kapal Pacific Guardian akan menggelar kabel asal pabrikan Jerman, NSW yakni ke Waingapu – Sabu – Baa – Kupang. Kemudian, Alor – Wetar – Tiakur. Terakhir, Saumlaki – Tual – Dobo.

Kapal baru akan menggelar kabel di Tiakur – Saumlaki, Dobo – Timika. Sementara, Kapal Nostag 10 telah selesai melakukan penggelaran kabel di perairan dangkal salah satunya di Bintuni, Papua.

Dengan tambahan kapal tersebut, dia berharap proyek berjalan sesuai rencana yakni selesai di akhir 2018.

"Honestly, sebetulnya rencana kami untuk CCSI agak terlambat juga sedikit. Kami cari langkah-langkah supaya enggak terlalu terlambat," katanya.

Proyek Palapa Ring Timur dengan progres 50%. Paket timur menjadi jaringan terpanjang dengan 6.878 km yang terdiri dari 4.426 km di laut, 2.452 km terbentang di darat dan 59 Hops jaringan microwave.

Proyek yang dikerjakan PT Palapa Ring Timur Telematika ini akan menghubungkan 35 kabupaten di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Menurutnya, tantangan penggelaran kabel laut di wilayah Indonesia Timur yakni dari sisi kedalaman lautnya. Dia menyebut kedalaman perairan bisa menyentuh 2.000 meter dan pihaknya harus memastikan kabel yang digelar tak mengalami kerusakan selama proses penggelaran di laut dalam.

Dari sisi material pembungkus hingga kecepatan kapal penggelar harus bisa menekan peluang kesalahan teknis selama proses berjalan.

"Kalau diterjunkan jangan sampai terlilit, kecepatan kapal penggelaran kabel harus dijaga," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, VP PT Palapa Timur Telematika Muharso mengatakan penggelaran dimulai pada bulan ini yakni melalui Kapal Pacific Guardian setelah proses bongkar muatan kabel selesai. Secara perhitungan, untuk pengerjaan fisik bisa diselesaikan pada September 2018.

Kendati demikian, sebelum beroperasi secara komersial, pihaknya perlu melakukan pengujian teknis dan persiapan operasi sehingga perkiraan moderat, jaringan tulang punggung Palapa Ring Timur beroperasi pada akhir 2018.

"Dari sisi transmisi September bisa selesai. Operasional akhir tahun," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif menyebut seluruh proyek berjalan diharapkan selesai sesuai target yang ditetapkan yakni mulai beroperasi pada 2019.

Selain Palapa Ring Timur, kini masih berjalan Proyek Palapa Ring Tengah yang perkembangannya mencapai 77%. Paket ini dikerjakan PT LEN Telekomunikasi Indonesia mencakup pengerjaan 2.995 km serat optik dengan 1.706 km di laut, 1.289 di darat dan 7 Hops jaringan microwave. Infrastruktur ini akan menyentuh 17 kabupaten.

"Paket tengah dan timur pun kami targetkan bisa live akhir tahun ini sehingga bisa beroperasi komersial 2019," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper