Bisnis.com, JAKARTA — Pitchbook, perusahaan analisis dan pengelola data investasi di sektor teknologi, pada pekan lalu merilis daftar 30 perusahaan privat yang didukung modal ventura dengan valuasi tertinggi di dunia.
Dua perusahaan yang memuncaki daftar Pitchbook bergerak di bisnis yang sama dengan Go-Jek dan Grab, yaitu platform teknologi jasa transportasi.
Uber asal Amerika Serikat menempati posisi teratas dengan valuasi US$69,6 miliar, sedangkan raja teknologi transportasi China Didi Chuxing ada di posisi kedua dengan valuasi US$56 miliar. Satu perusahaan lain yang bergerak di bidang transportasi adalah Lyft dengan valuasi US$11,7 miliar.
Puluhan perusahaan privat bervaluasi tinggi lain yang turut masuk ke dalam daftar menggeluti bidang yang beragam seperti dagang-el, teknologi finansial, pengelolaan data, teknologi kesehatan, dan lainnya.
Mayoritas perusahaan yang masuk ke dalam daftar Pitchbook berbasis di Amerika Serikat dan China. Sebanyak 14 perusahaan berasal dari Negeri Paman Sam, sedangkan 12 perusahaan adalah perusahaan asal Negeri Tirai Bambu.
Salah satu unicorn asal Indonesia,Go-Jek berada di posisi ke-27 dengan perkiraan valuasi US$5 miliar atau Rp70,7 triliun. Pendanaan sindikasi terakhir yang diraih Go-Jek terjadi pada Februari 2018 senilai US$1,5 miliar atau Rp21,21 triliun.
Valuasi Go-Jek terpaut US$1 miliar dengan kompetitornya di pasar Indonesia yaitu Grab. Perusahaan yang beroperasi di 8 negara di Asia Tenggara dari kantor pusat di Singapura tersebut divaluasi US$6 miliar. Suntikan modal terakhir ke Grab terjadi pada Januari 2018 dengan besaran investasi US$2,5 miliar.
Sederet institusi yang terkonfirmasi sebagai pemodal Go-Jek antara lain Google, Tencent, JD, Meituan Dianping, Temasek, Allianz, Blibli, dan Astra International. Perusahaan dan investor yang mendanai Grab adalah Softbank, Didi Chuxing, Toyota, Hyundai, dan Emtek Group.
Associate Editor Pitchbook Kevin Dowd menyebutkan sepanjang tahun lalu terdapat sebanyak 53 perusahaan rintisan di dunia yang masuk ke dalam daftar perusahaan bervaluasi miliaran dolar AS atau biasa disebut unicorn. Sepanjang tahun ini, terdapat 22 perusahaan yang baru saja tumbuh menjadi unicorn.
Menurutnya, pencapaian itu merupakan prospek yang sangat menjanjikan baik dari perspektif institusi modal ventura maupun private equity.
“Satu atau dua di antaranya mungkin bisa saja menjadi Apple atau Facebook berikutnya. Masuk berinvestasi lebih awal menjadi pilihan yang diambil investor,” ujarnya.
Beberapa institusi private equity yang paling aktif mendanai unicorn dalam 10 tahun terakhir merupakan Warburg Pincus, KKR, dan SilverLake. KKR dan Warburg Pincus merupakan investor yang turut serta dalam pendanaan Go-Jek.