Registrasi Tekan Industri, XL Berharap Kinerja Masih Baik

Duwi Setiya Ariyanti
Kamis, 3 Mei 2018 | 17:10 WIB
Direktur PT XL Axiata Tbk. Allan Bonke (dari kiri), berbincang dengan Direktur Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Presiden Komisaris Chatib Basri, Presdir Siswarini, Direktur Yessie D. Yosetya, dan Direktur Abhijit Jayant Navalekar seusai RUPS di Jakarta, Jumat (9/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur PT XL Axiata Tbk. Allan Bonke (dari kiri), berbincang dengan Direktur Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Presiden Komisaris Chatib Basri, Presdir Siswarini, Direktur Yessie D. Yosetya, dan Direktur Abhijit Jayant Navalekar seusai RUPS di Jakarta, Jumat (9/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah menutup kesempatan akhir bagi pelanggan seluler prabayar existing untuk melakukan registrasi. Bagaimana dampaknya terhadap kinerja XL di kuartal I/2018? 

Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk. Yessie D. Yosetya berharap agar registrasi nomor prabayar memberikan dampak yang positif secara jangka panjang. Kendati demikian, pihaknya enggan menyebut dampaknya terhadap jumlah pelanggan dan pendapatan perusahaan.  

"Harapannya tetap baik sesuai dengan industri. Nanti tunggulah," ujarnya usai menghadiri acara Selular Conference 2018 di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (3//5/2018).

Pastinya, ketentuan registrasi ini akan mengubah perilaku konsumen dari yang semula berganti nomor menjadi isi ulang karena adanya ketentuan registrasi mandiri untuk tiga nomor.

Kendati demikian, pihaknya enggan menyebut berapa potensi pelanggan juga pendapatan yang berkurang bila dibandingkan dengan capaian sepanjang tahun 2017. 

"Perubahan perilaku jadi mereka lebih banyak isi ulang, harus register lagi karena ada batasan satu NIK hanya untuk tiga nomor," katanya. 

Dari sisi industri, tuturnya, biaya yang terkait perilaku berganti kartu SIM itu pun akan menurun dalam jangka panjang.

Untuk membuat usaha lebih menguntungkan, pihaknya memperluas cakupan jaringan, mendorong penggunaan ponsel pintar  dan penggunaan aplikasi untuk menaikkan penggunaan data. Pihaknya fokus meningkatkan konsumsi data pelanggan karena data berkontribusi sebesar 70% terhadap pendapatan. 

 "Kalau dilihat dari kacamata industri, seharusnya jadi lebih baik in the long run karena apa, karena ya cost yang terkait dengan pakai buang SIM itu berubah. Jadi seharusnya lebih efisien."

XL meraup pendapatan sebesar Rp22,87 triliun sepanjang 2017 yang naik 7,1% dari  tahun 2016 yakni Rp21,34 triliun. Dari sisi jumlah pengguna nomor sebanyak 53,5 juta. 

Adapun, rival XL, yakni Telkomsel dan Indosat telah merilis kinerja perusahaan di 3 bulan pertama 2018. Untuk Telkomsel, jumlah total pengguna nomor 192,75 juta di kuartal I/2018  atau turun 1,8% dari capaian di 2017 dengan 196,32 juta nomor. Dari sisi pendapatan, pada kuartal I/2018

Telkomsel mengumpulkan sebanyak Rp21,87 triliun atau turun 7,7% dibanding kuartal IV/2017 dengan Rp23,69 triliun. Sementara itu, bila dibandingkan dengan kuartal I/2017, pendapatan perseroan turun 1,9% dari Rp 22,30 triliun menjadi Rp21,87 triliun.

Penurunan pendapatan dan jumlah pengguna nomor prabayar pun terjadi pada Indosat di kuartal I/2018. Dalam laporan sementara yang belum diaudit, jumlah pengguna nomor prabayar Indosat pada kuartal I/2018 sebesar 96,2 juta atau turun 14,5% dari jumlah yang diperoleh di akhir 2017 yakni 110,2 juta nomor.

Pendapatan Indosat pada kuartal I/2018 menurun 22,7% bila dibandingkan dengan capaian pada kuartal IV/2017 yakni Rp7,36 triliun menjadi Rp5,69 triliun.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper