Tidak Terdeteksi, Telkomsel Blokir Nomor Mencurigakan Sesuai Instruksi

Duwi Setiya Ariyanti
Rabu, 11 April 2018 | 07:44 WIB
Puluhan orang yang tergabung dalam sejumlah komunitas outlet seluler Kota Semarang mendatangi kantor Telkomsel di jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah (6/11/2017)./Bisnis.com-Alif  Nazzala Rizqi
Puluhan orang yang tergabung dalam sejumlah komunitas outlet seluler Kota Semarang mendatangi kantor Telkomsel di jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah (6/11/2017)./Bisnis.com-Alif Nazzala Rizqi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular menyatakan telah memblokir nomor-nomor palsu yang didaftarkan menggunakan identitas orang lain. 

Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan setelah mendapat pemberitahuan dari Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), pihaknya melakukan pemblokiran terhadap nomor perdana yang terdaftar namun menggunakan identitas orang lain. 

Seperti diketahui, Dukcapil mencatat data NIK mencurigakan yang digunakan untuk mendaftarkan jutaan nomor seluler prabayar.  Pada Telkomsel, NIK pertama menembus 518.962 nomor. Kemudian, NIK kedua, dengan 409.043 nomor dan terakhir 402.034 nomor.

"Setelah kami mendapatkan feedback dari Dukcapil, setiap nomor perdana yang terbukti melakukan penyalahgunaan identitas saat di registrasi, telah kami lakukan pemblokiran,"  ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/4/2018).   

Dia menyebut sistemnya tak bisa mendeteksi bahwa data kependudukan tertentu digunakan untuk banyak nomor hingga ratusan ribu nomor. Pasalnya, operator hanya menyediakan pelayanan untuk melakukan registrasi. Sementara itu, untuk validasi pencatatan berada di Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 

Secara total, terdapat penggunaan 227.945 NIK yang mencurigakan karena mendaftarkan 133,22 juta nomor atau tepatnya 133.228.755 nomor seluler prabayar. Artinya, satu NIK digunakan untuk mendaftarkan lebih dari 10 nomor seluler prabayar. 

"Pada dasarnya, sistem di Telkomsel tidak dapat mendeteksi adanya satu nomor identitas yang digunakan untuk registrasi ratusan ribu nomor SIM card karena semua registrasi langsung diteruskan ke Dukcapil," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper