Bisnis.com, JAKARTA — Ditujukan untuk pasar yang lebih luas yakni dari pehobi hingga para profesional, Sony Mirrorless A7 III merupakan kamera hybrid yang mengandalkan kualitas gambar dan perekaman gambar yang sama-sama mumpuni. Ibaratnya, A7 III merupakan irisan dari A7R III dan A7S II.
Sony A7 III memiliki sensor full-frame 24.4 MP yang didukung Back Illuminated R CMOS terbaru dengan fitur auto-focus (AF) yang telah disempurnakan jadi fitur andalan Sony A7 III.
Kamera ini memiliki 425 titik AF kontras dengan 639 titik phase-detection yang meliputi 93% area gambar, lebih luas dibandingkan pendahulunya Sony A7 II. Cakupan yang lebar ditambah kepadatan yang tinggi memastikan gambar yang dihasilkan punya fokus yang andal.
Deteksi fase cepat AF ini juga didukung dengan Fast Hybrid AF System yang diklaim lebih cepat hingga 2x dari sistem sebelumnya. Ini membuat pengguna tak perlu khawatir ketika membidik objek yang sulit ditangkap termasuk ketika mengambil gambar dari objek yang memiliki pergerakan mendadak seperti memotret pertandingan olahraga.
Sementara untuk foto potrait, Sony menyediakan mode AF-C yang mengandalkan fitur Eye AF. Pada fitur ini, auto-focus secara otomatis akan mendeteksi mata subjek dan mempertahankan fokus optimal pada subjek yang sedang bergerak.
Kemampuan Eye AF ini bahkan akurat ketika subjek membalikkan badan atau memejamkan matanya, auto-focus masih akan terkunci sehingga foto yang dihasilkan tetap fokus. Pun ketika subjek membelakangi cahaya atau backlight dan ketika subjek terhalangi oleh objek lain.
Keberadaan layar sentuh juga mempermudah pengguna menentukan titik fokus gambarnya. Pengguna hanya perlu mengetuk layar sebanyak 2 kali pada sembarang titik untuk memperbesar tampilan saat memfokuskan secara manual. Area fokus juga dapat diperbesar dengan mudah lewat jari.
Kemampuan AF dikombinasikan dengan fitur fast-shooting yang memungkinkan pengguna mengambil gambar terus-menerus hingga 10 frame per second (fps) menggunakan mechanical shutter. Ini memungkinkan pengguna mengambil gambar bergerak dengan fokus tinggi, misalnya mengabadikan gerakan-gerakan seorang penari.
Baca Juga 3 KTP Punya Jutaan Nomor Prabayar |
---|
Sony A7III juga memiliki daya tahan terhadap buffering dengan prosesor Bionz X, pengguna dapat melakukan pengambilan gambar secara kontinu hingga 177 foto berturut-turut sebelum kamera membutuhkan ‘jeda’ untuk sesi selanjutnya.
Ditambah pula fitur silent shooting yang membuat kamera dapat menangkap gambar dengan senyap. Fitur senyap ini akan sangat bermanfaat jika pengguna sedang membidik satwa di alam liar yang mengharuskan pengguna untuk bersembunyi dan membuat suara sesedikit mungkin agar objek bidikan tidak menyadari sedang diintai.
Untuk sensitivitas, Sony A7 III mempunyai jangkauan ISO yang luas dari 100 - 51.200 dan dapat ditingkatkan menjadi ISO 50 - 204800 ketika membidik objek yang tak bergerak sehingga Sony A7 III dapat diandalkan meski digunakan pada keadaan minim cahaya.
Sebagai kamera hybrid, sisi videografi Sony A7 III tentu unggul juga. Kemampuannya tak kalah mumpuni dengan kapasitas video 4K atau setara 3.840 x 2.160 piksel. Ditambah pembacaan piksel penuh tanpa piksel Binning memungkinkan kondensasi sekitar 2,4 kali hingga kualitas hambarnya setara dengan video 6K.
Dukungan HDR untuk rentang dinamisnya juga boleh dibilang luar biasa. Sony A7 III memiliki profil perekaman Hybrid Log-Gamma (HLG) untuk workflow HDR instan. Film yang direkam dengan HLG akan tampil true-to-life dengan bayang-bayang yang diblokir terutama jika diputar pada televisi yang kompatibel dengan HDR (HLG). Ini membuat film yang dihasilnya punya warna yang amat nyata.
Adapun untuk kecepatan frame-nya tersedia dalam rentang mulai dari kecepatan 1 fps sampai 120 fps yang dapat dipilih dalam 8 langkah hingga gerakan cepat 60x dan gerakan lambar 5x dengan kualitas Full High Definition (Full HD). Frame dari film juga dapat diekstraksi menjadi foto berkualitas tinggi yakni foto 8 megapiksel dari film 4K dan foto 2 megapiksel dari film Full HD.
Kemampuan AF yang dijelaskan sebelumnya juga dapat ditemukan untuk mode video. Ada 3 pengaturan kecepatan drive AF yang tersedia untuk berbagai macam kebutuhan yakni setelan “Cepat”, “Standar”, dan “Lambat”.
Sony A7 III dilengkapi dwi-slot SD card, membuatnya punya kapasitas penyimpanan yang lapang. Didukung pula oleh baterai yang diklaim dapat bertahan hingga 710 pengambilan kontinu. Untuk konektivitas, kamera ini dibekali Bluetooth, Wi-Fi, serta kompatibel dengan NFC.
Mengusung spesifikasi mumpuni kamera ini dibanderol Rp28.999.000 untuk body-only dan Rp31.999.000 untuk paket bundel dengan Lensa SEL2870. Harga yang dapat dibilang terjangkau dibandingkan kamera fullframe lain yang masih didominasi oleh kamera DSLR.