Palapa Ring Tunjang Kesiapan Indonesia Adopsi 5G

Duwi Setiya Ariyanti
Senin, 2 April 2018 | 20:05 WIB
Director of Strategic Marketing ZTE Corporation Danny Yeoh (kanan), memberikan paparan didampingi Chief Architect CTO Group of ZTE Moi Li, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Director of Strategic Marketing ZTE Corporation Danny Yeoh (kanan), memberikan paparan didampingi Chief Architect CTO Group of ZTE Moi Li, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (2/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Beroperasinya proyek Palapa Ring disebut bisa menggenjot kesiapan penerapan teknologi 5G. Megaproyek pembangunan serat optik di pelosok itu kini tengah berjalan dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2018.

Pemerintah mendorong kesamaan kualitas jaringan di daerah pelosok dengan Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Timur yang beroperasi secara bertahap. 

Marketing Director ZTE Indonesia Benjamin Bai mengatakan untuk bisa menerapkan 5G, pekerjaan  rumah yang harus diselesaikan Indonesia yakni tentang ketimpangan kualitas jaringan. Secara geografis, Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk menyamakan kualitas jaringan.

Adapun, Palapa Ring menjadi salah satu solusi yang bisa menyelesaikan masalah ini. Ketersediaan infrastruktur ini nantinya bisa mendorong konsumsi data yang berimplikasi pada kemudahan adopsi teknologi lainnya.

Bila ketimpangan kualitas jaringan telah ditekan, dia optimistis pengembangan 5G bakal lebih mudah karena operator memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan pelayanan dengan kualitas jaringan prima. Secara umum, setidaknya masalah regulasi untuk spektrum, transportasi dan cloud perlu diselesaikan sebelum menerapkan teknologi generasi kelima yakni 5G. 

"Di sini, membutuhkan solusi praktis. Dengan investasi di serat optik akan membantu penetrasi data. Mau itu 3G, 4G ataupun 5G ataupun menggunakan data IoT yang cukup besar membutuhkan infrastruktur," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (2/4/2018).

Dalam kesempatan yang sama, VP Presales Network ZTE Indonesia Revy Octavianto mengatakan selama ini operator tak memiliki kemampuan yang sama untuk menjangkau konsumen di pelosok begitu juga memberikan kualitas jaringan yang baik di semua daerah. Tingginya biaya kemudian membuat konsumen tak bisa merasakan kualitas jaringan yang sama. 

Setelah terbangun, Palapa Ring juga harus dipastikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh operator. Kualitas jaringan bakal ditentukan dari utilisasi infrastruktur oleh operator seluler maupun para pengembang jaringan internet kabel. 

"Itu pemerintah memegang peranan kebijakan. Berapa terserap oleh operator mobile dan yang jualannya internet kabel,"katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper