Bank Dunia Gandeng Operator Seluler Global Kumpulkan Big Data

Dhiany Nadya Utami
Kamis, 1 Maret 2018 | 21:05 WIB
Ilustrasi Internet of things
Ilustrasi Internet of things
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Jaringan seluler yang kian luas menciptakan infrastruktur global yang menghasilkan sejumlah big data yang berguna untuk pembangunan sosial dan ekonomi.

World Bank Group mengumumkan kerja sama dengan operator jaringan seluler di seluruh dunia yang tergabung GSMA untuk memanfaatkan big data dari internet of things (IoT) untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

Kerja sama yang diumumkan di GSMA Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona, Spanyol ini diharapkan akan membuka wawasan baru dari data anonim yang dikumpulkan oleh operator jaringan seluler melalui perangkat IoT dan data gabungan dari penggunaan ponsel pintar.

“Melalui inisiatif ini kami akan bermitra dengan industri mobile untuk memanfaatkan IoT, data besar dan teknologi baru lainnya untuk memecahkan tantangan terbesar di dunia," ujar Presiden World Bank Group Jim Yong Kim seperti dilansir dari kanal berita MWC 2018, beberapa waktu lalu.

Kerja sama  yang melibatkan industri komunikasi mobile dan bank pembangunan multilateral serta GSMA yang mewakili hampir 800 operator jaringan mobile dan lebih dari 300 perusahaan di ekosistem mobile yang lebih luas ini merupakan yang pertama kalinya.

GSMA Intelligence memperkirakan akan ada 25 miliar koneksi ke IoT secara global pada tahun 2025, yang memungkinkan segala sesuatu dapat dipantau secara langsung mulai dari pertumbuhan tanaman hingga deteksi kebocoran air.

Tecatat, ada lebih dari 3,8 miliar unique subscribers di negara berkembang yang berarti lebih banyak orang memiliki akses ke ponsel dibandingkan dengan akses ke air bersih atau listrik.

Direktur Jenderal GSMA Mats Granryd mengaku senang dapat berkontribusi untuk pembangunan di berbagai belahan dunia dengan penggunaan big data.

“Kami mendorong anggota kami secara global untuk bergabung dalam usaha ini," katanya.

World Bank Group juga meminta para pemimpin industri, mitra pembangunan, dan pemerintah untuk bekerja sama dalam membangun ekosistem yang mendukung IoT namun tetap mempertahankan keamanan data personal.

Pemanfaatkan data yang tepat dapat membantu negara-negara berkembang membuat strategi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan  menanggulangi kemiskinan.

Nantinya, operator seluler menggunakan data yang dikumpulkan melalui layanan IoT mereka untuk memberikan wawasan dan analisis guna merancang dan memperbaiki proyek-proyek World Bank Group.

Hal ini berpotensi mendorong hasil pembangunan dari proyek tersebut yang berkomitmen menyediakan sekitar US$62 miliar untuk proyek baru di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.

Operator dan pemerintah juga akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan penggunaan big data untuk pembangunan karena dapat memungkinkan penyediaan layanan yang lebih baik, menciptakan indikator dan statistik baru, dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pengguna dan warganya.

Wolrd Bank Group telah memiliki contoh penerapan IoT dan big data untuk proyek. Di India, sensor IoT berbentuk bangle memungkinkan pengguna untuk secara otomatis memantau emisi berbahaya dari kompor mereka dan data yang mereka hasilkan membantu mendorong peralihan ke kompor bersih.

Selain itu, Kelompok Bank Dunia akan bergabung dengan Bigma GSMA untuk Social Good Advisory Panel. GSMA adalah pendukung kuat prakarsa pembangunan yang melibatkan jaringan mobile dan merupakan salah satu mitra perdana kemitraan pembangunan Digital Digital Development.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper