Perang Tarif Bikin Operator Sulit Bangun Infrastruktur

Pandu Gumilar
Selasa, 6 Februari 2018 | 21:23 WIB
Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying (dari kiri) bersama Direktur Utama Ririek Adriansyah, dan Direktur Network Bob Apriawan memperlihatkan surat keterangan laik operasi (SKLO) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kemkominfo, di Jakarta, Selasa (28/11)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying (dari kiri) bersama Direktur Utama Ririek Adriansyah, dan Direktur Network Bob Apriawan memperlihatkan surat keterangan laik operasi (SKLO) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kemkominfo, di Jakarta, Selasa (28/11)./JIBI-Endang Muchtar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyatakan persaingan tarif data antar operator telekomunikasi sudah tidak sehat.

CEO Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan saat ini persaingan antara operator sudah tidak rasional.

"Saya setuju bahwa industri kita saat ini kurang sehat karena persaingan yg sudah mulai tidak rasional lagi. Kalau terus seperti ini maka operator tidak akan sustain," katanya.

Akibat dari perang berkepanjangan ini, katanya, operator telekomunikasi tidak bisa terus membangun infrastruktur dan menjaga kualitas pelayanannya.

Menurut Ririek, setidaknya ada tiga indikator untuk yang harus dipenuhi oleh ekosistem saat ini agar industri telekomunikasi menjadi sehat. Pertama, sustainability yang artinya para pelaku industri bisa terus bertahan dan membangun infrastruktur.

Kedua, pelayananya harus terjangkau bagi masyarakat. Ketiga, harus tersedia secara merata di seluruh Indonesia. Jika telah memenuhi itu, baru industri telekomunikasi bisa dikatakan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Pandu Gumilar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper