Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri Internet of Things (IoT) menunggu Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perindustrian menyelesaikan peta jalan IoT Indonesia.
Division Head IoT & APPS Solutions PT Indosat Tbk. Hendra Sumiarsa mengatakan industri IoT sedang menunggu peta jalan selesai pada Oktober mendatang.
"Kalau tidak mundur harusnya Oktober rampung karena masih ada regulasi yang menjadi perdebatan," katanya, pada Senin (29/1).
Hendra menambahkan regulasi tersebut mengatur aplikasi yang digunakan dalam IoT yang kini masih menjadi perdebatan. Selain hal itu, perihal spektrum pun masih belum ada kesepakatan yang final.
"Apakah perlu spektrum baru atau tidak untuk industri ini, karena misalnya sebuah chipset berbicara dengan jaringan di rentang 1 GHz?" ujarnya.
Selain itu pun, perihal potensi ancama keamanan siber perangkan IoT masih digodok. Ketika peta jalan itu selesai, ada kemungkinan industri IoT akan tumbuh dengan massif.
Kemenperin saat ini sedang membahas perlu tidaknya aturan tingkat kandungan dalam negeri untuk perangkat IoT supaya tidak industri manufaktur ikut tumbuh bersama industri IoT.
"Kalau chipset mungkin kita belum bisa bikin. Tapi kalau dari smart object saya yakin manufacturing di sini mampu mengerjakannya," kata Hendra.
Indosat Ooredo bersiap mempenetrasi pasar dengan platform IoT yang akan diluncurkan pada April. Dalam bidang anyar ini, Indosat Ooredoo bertugas sebagai penyedia jaringan dan aplikasi sedangkan untuk perangkat keras akan disediakan oleh vendor lain.