Bisnis.com, JAKARTA--Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, berencana mengajukan anggaran sebesar Rp2 triliun kepada Komisi I DPR. Dana tersebut dibutuhkan untuk mengamankan Indonesia dari ancaman siber.
Kepala BSSN Mayjen TNI Djoko Setiadi mengakui saat ini BSSN tidak punya anggaran untuk beroperasi mengamankan Indonesia dari ancaman siber yang terus meningkat di Tanah Air.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp2 triliun tersebut dinilai sudah ideal untuk diajukan agar lembaga baru itu bisa segera beroperasi dan merekrut anak muda yang ahli pada bidang teknologi dan informasi.
"Saat ini kami sedang menyusun anggarannya. Mungkin yang akan kami ajukan ke Komisi I itu sekitar Rp2 triliun. Nanti diajukannya sekitar tanggal 16 Januari," tuturnya, Jumat (5/1/2018).
Dia memprediksi BSSN dapat beroperasi dengan maksimal pada awal 2019 setelah mendapatkan anggaran, menyelesaikan struktur organisasi, serta mengisi jabatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada lembaga baru tersebut.
Baca Juga Ini Prediksi Harga Baja 2018 |
---|
Menurut Djoko, BSSN nantinya akan dijadikan lembaga khusus untuk mengamankan berbagai transaksi elektronik di Indonesia.
"Kami masih menyelesaikan struktur organisasi dulu. Pokoknya BSSN ini nantinya akan mengamankan masyarakat dari sisi transaksi elektronik agar masyarakat lebih aman dan nyaman," katanya.