Bisnis.com, JAKARTA -- Travelport menerbitkan hasil survei terhadap wisatawan global yang dilakukan terhadap 11.000 responden di seluruh dunia dari 19 negara yang menyoroti penggunaan alat digital saat merencanakan, memesan, dan melakukan perjalanan.
Mark Meehan, Managing Director Asia Pacific Travelport, mengatakan pelancong dari Indonesia menduduki peringkat tiga besar dalam kategori wisatawan digital atau wisatawan yang memanfaatkan alat digital. Hal ini berdasarkan penggunaan berbagai perangkat yang terhubung secara online lewat teknologi mobile dan digital.
“India, China dan Indonesia berada di posisi tiga teratas sebagai negara pelancong paling bergantung pada alat digital,” katanya, Selasa (14/11/2017).
Survei wisatawan global ini dilakukan terhadap orang yang setidaknya telah melakukan minimal satu kali perjalanan pulang pergi menggunakan moda transportasi udara.
Survei tersebut mengungkapkan bahwa wisatawan Indonesia sangat menyukai dan menghargai pengalaman digital yang baik yang disediakan oleh maskapai penerbangan.
Beberapa temuan lainnya yaitu saat merencanakan perjalanan, wisatawan Indonesia menyukai kegiatan penelitian untuk membuat rencana perjalanan, 93% menggunakan video dan foto dari media sosial, dengan rata-rata wisata Asia Pasifik adalah 76%.
Kemudian, 71% menggunakan pencarian suara atau voice search dan 84% masih lebih memilih untuk berkonsultasi dengan agen perjalanan profesional.
Saat memesan perjalanan, 68% pelancong memesan perjalanan mereka melalui smartphone dan merupakan yang tertinggi di seluruh dunia dan 43% merasa frustrasi karena harus memesan elemen-elemen perjalanan secara terpisah.
Saat dalam perjalanan, 80% mengatakan boarding pass digital dan e-ticket membuat perjalanan lebih mudah, 84% merasa penting untuk tetap dapat berhubungan atau melakukan kontak saat bepergian.
Kemudian, terdapat 19 kategori rata-rata aplikasi seluler yang digunakan dimana rata-rata global yaitu 16.
Saat di tempat tujuan, 64% pelancong bisnis menghargai layanan concierge di smartphone dan 83% menghargai waktu untuk diri mereka sendiri selama dalam perjalanan bisnis.
The Global Digital Traveler Research adalah survei online yang memanfaatkan sampel wisatawan Toluna Research pada Agustus 2017. Penelitian ini menyurvei orang-orang yang telah melakukan setidaknya satu penerbangan kembali tahun lalu.
