JAKARTA — Pelaku data center lokal Telkomsigma berkomitmen membantu industri perbankan untuk mempercepat proses akselerasi berbasis digital melalui sistem Core Banking System AlphaBITS Next-G.
Direktur Data Center & Managed Services Telkomsigma Andreuw Thaf mengatakan industri perbankan menghadapi banyak tantangan yang kompleks di tengah proses digitalisasi yang berjalan begitu cepat.
Industri perbankan harus meningkatkan efektivitas kinerja dan produktivitas perusahaan melalui penggunaan solusi teknologi informasi (TI) yang tepat agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah.
Baca Juga FIFA 18: Lebih Hebat Lukaku atau Kane? |
---|
"Sebagai upaya dalam mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis perbankan di Indonesia berbasis digital, Telkomsigma terus berusaha memberikan solusi dan layanan IT terbaik dengan menghadirkan sistem core banking AlphaBITS Next-G yang dapat memenuhi kebutuhan digitalisasi industri perbankan," tuturnya di Jakarta, Senin (11/9).
Dia menjelaskan, Sistem Core Banking AlphaBITS Next-G merupakan karya anak bangsa yang memiliki berbagai keunggulan seperti antarmuka standar untuk meningkatkan kemampuan integrasi berbagai aplikasi dan platform.
Layanan Always-On 24x7 yang ada pada sistem tersebut dapat membantu nasabah melakukan transaksi melalui perangkat elektronik milik sendiri atau perangkat yang disediakan oleh bank.
"Jadi teknologi ini dapat membantu industri perbankan dalam memberikan layanan dan akses kepada nasabah secara non-stop," kata Andreuw.
Teknologi AlphaBITS Next-G tersebut juga sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang tinggi pada aplikasinya karena didukung kemampuan multi-processing sehingga proses bisa berkurang hingga 30%.
"Hal ini dapat mengurangi resiko keterlambatan ketersediaan laporan awal hari untuk bank dan menjaga kualitas layanan nasabah dalam bertransaksi melalui AlphaBITS Next-G," ujarnya.
Baca Juga Ini Bocoran Ponsel Baru Apple |
---|
AlphaBITS Next-G juga memiliki kemampuan untuk memberikan efisiensi mobilitas bagi karyawan bank dalam melayani nasabah secara mobile, baik dalam bentuk agent banking, mobile banker maupun sales force.
"Industri perbankan tentunya membutuhkan layanan sistem core banking yang memiliki kualifikasi terbaik sesuai dengan kebutuhan bagi masing-masing perbankan. Dan juga, yang tidak kalah penting tentunya mereka harus mengadopsi sistem yang sejalan dengan regulasi perbankan di Indonesia, baik dari OJK maupun Bank Indonesia," tutur Andreuw.