Bisnis.com, JAKARTA - Metrodata dan Bisnis Indonesia menggelar Metrodata CxO Forum dengan mengangkat tema Digital & Business Disruption di Pullman Hotel Jakarta Thamrin, Kamis (7/9/2017).
Susanto Djaja, Presdir PT Metrodata Electronics, Tbk., mengatakan keberadaan teknologi digital telah mengubah cara interaksi dari masyarakat dan bisnis. "Disrupsi mengubah tatanan dan proses bisnis," katanya.
Rhenald Khasali, Pembicara Tamu dalam acara ini memaparkan disrupsi telah mengubah pasar dan sebagainya. Ada lawan-lawan yang tidak kelihatan.
Baca Juga Bank Dunia: Fundamental Ekonomi RI Kuat |
---|
Dia memaparkan terdapat enam perangkap (six traps) dalam bisnis konvensional ketika gelombang disrupsi terjadi, yaitu the complacency (sucess trap), the comletwncy trap, the cannibalization trap, the sunk cost trap, the flame trap,dan the confirmation trap.
"Dalam the complacency atau success trap, biasanya terjebak dengan cara lama yang dinilai sukses, padahal keadaan sudah berbeda," katanya.
Terkait kompetensi, menurutnya, terkadang arus masuk dan keluar sumber daya manusia jadi indikator, padahal dengan era disrupsi, ada kesempatan untuk memperbarui talenta meskipun tingkat keluar masuk SDM tinggi. Selain itu, kanibalisasi juga dapat terjadi dengan inovasi yang dihasilkan sendiri.
Baca Juga Freeport Masih Kinclong |
---|
Untuk the sunk cost trap, padahal sudah mengetahui jalan di depan lebih bagus, namun tidak ingin keluar karena sudah ada biaya yang diinvestasikan.
Jika tidak berjalan baik maka ada hal yang disalahkan dan dikonfirmasikan dengan pihak lain. "Ini disruption, beralih ke sektor yang tidak kelihatan. Lawan-lawan tidak kelihatan makin banyak. Disruption is opportunity. Bukan trap, jadi trap ketika tidak direspons," jelasnya.