Windows 10 S: Jawaban Microsoft Buat Chromebook

Gombang Nan Cengka
Rabu, 3 Mei 2017 | 11:51 WIB
Integrasi Windows 10S dengan cloud/Microsoft.com
Integrasi Windows 10S dengan cloud/Microsoft.com
Bagikan

Pernahkah Anda merasa komputer pribadi Windows yang Anda pakai terlalu rumit? Apakah waktu pemakaian komputer Anda sebagian besar dihabiskan dengan browser web, dan mungkin aplikasi seperti pemutar video dan pengolah kata? Apakah Anda tidak ingin diganggu oleh malware (virus/trojan)? Bila jawabannya iya, Windows standar mungkin terlalu kompleks buat Anda.

Google punya alternatif sistem operasi yang lebih sederhana: ChromeOS, yang pada dasarnya adalah browser Chrome yang dijalankan di atas dasar Linux. ChromeOS ini biasa ditemukan pada Chromebook, komputer jinjing yang dijual dengan harga relatif murah. Meskipun masih jarang ditemukan di Indonesia, di Amerika Serikat Chromebook dan ChromeOS mendapat sambutan yang cukup baik.

Tampaknya Microsoft mulai gerah dengan sambutan terhadap Chromebook, terutama dari sektor pendidikan. Karena itu pada tanggal 2 Mei 2017 lalu Microsoft memperkenalkan versi Windows yang memiliki ciri khas yang mirip, yang diberi nama Windows 10S.

 

Hanya dari Windows Store

Perbedaan utama Windows 10S dibandingkan versi Windows 10 biasa ada pada cara pemasangan aplikasi.

Sejak Windows 8, Microsoft menyediakan toko aplikasi yang disebut Windows Store. Bila pemakai Windows 10 standar bisa memasang aplikasi yang diunduh dari situs web, Windows 10S hanya akan membolehkan aplikasi yang tersedia dari toko aplikasi Windows. Ini serupa dengan setelan bawaan pada macOS dan ChromeOS.

Windows 10 S: Jawaban Microsoft Buat Chromebook

Aplikasi yang tersedia dari Windows Store ini (paling tidak secara teori) lebih aman dibandingkan aplikasi Windows tradisional. Seperti toko aplikasi pada platform lainnya, aplikasi yang dipublikasi di Windows Store harus disetujui terlebih dahulu oleh vendor, dalam hal ini Microsoft. Hal lain yang lebih penting, aplikasi yang diunduh lewat Windows Store dibatasi geraknya hanya dalam “bak pasir” (sandbox) yang disediakan Microsoft.

Bak pasir pada aplikasi Windows Store membatasi akses aplikasi terhadap sistem operasi. Tidak seperti sebelumnya, aplikasi tidak dapat melakukan tindakan seperti ikut campur terhadap aplikasi lainnya yang sedang berjalan. Karena dibatasi seperti ini, malware yang mungkin terpasang secara tidak sengaja tidak dapat berbuat banyak. Konsep bak pasir ini lebih dekat dengan yang dijumpai pada platform ponsel pintar seperti Android atau iOS.

Meskipun lebih aman, sayangnya pembatasan seperti ini juga mengurangi fitur yang mungkin biasa ditemukan pada aplikasi desktop tradisional. Sebagai contoh, aplikasi Dropbox pada Windows Store tidak memiliki kemampuan penyelarasan berkas secara otomatis. Namun ini harga yang harus dibayar demi keamanan pengguna.

Selain keamanan, keunggulan lain dari Windows 10S ini terletak pada kemudahan pengelolaannya. Karena semua aplikasi berasal dari Windows Store, pemilik atau administrator sistem dapat lebih mudah memperbarui aplikasi. Dampak lain penggunaan bak pasir pada aplikasi Windows Store adalah pada pengelolaan daya listrik (dan baterai) yang lebih efisien.

 

Surface Laptop

Microsoft berencana akan bekerja sama dengan berbagai vendor perangkat keras untuk meluncurkan PC yang dilengkapi dengan Windows 10S. Seperti juga Chromebook, komputer tersebut akan bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau, mulai dari harga US$189 (sekitar Rp 2,5 juta). Namun, untuk pertama kalinya peranti yang akan menjalankan Windows 10S ini adalah komputer jinjing dari Microsoft: Surface Laptop.

Windows 10 S: Jawaban Microsoft Buat Chromebook

Komputer jinjing ini pada konfigurasi dasar dilengkapi dengan prosesor Intel Core i5, RAM 4 GB, dan SSD 128 GB, dan dijual seharga US$999 (sekitar Rp 13 juta).  Ini jelas lebih ditujukan sebagai komputer kelas premium. Model yang lebih ampuh juga tersedia, dan model paling mahal (US$2.199) dilengkapi dengan prosesor Intel Core i7, RAM 16 GB, dan SSD 512 GB.

Layar komputer jinjing ini tergolong langka, dengan ukuran 13 inci namun dengan rasio layar 3:2, dan resolusi  2256×1504 piksel. Microsoft mengklaim baterai Surface Laptop akan dapat bertahan selama 14,5 jam sebelum akhirnya harus dicas ulang.

Surface Laptop mulai dijual padaJuni 2017.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper