Biznet Incar Pertumbuhan Bisnis Data Center 50%

Riendy Astria
Jumat, 22 Juli 2016 | 14:39 WIB
Bagikan

Bisnis.com, BALI-- PT Supra Primatama Nusantara (Biznet Networks) menargetkan pertumbuhan bisnis data center bisa mencapai 50% tahun ini.

Ferryus Eko Seftanto, Vice President Sales Data Center Biznet mengatakan hingga saat ini kontribusi produk data center terhadap perusahaan memang masih sekitar 30%. Adapun, tahun ini dia berharap bisnis data center bisa berkontribusi hingga 50%.

"Kontrobusi paling besar tetap bisnis internet, sampai 70%. Pelanggan kami paling banyak di internet. Untuk data center sendiri, kami ingin ada pertumbuhan hingga 50% dan kontribusi juga diharapkan 50% terhadap bisnis Biznet," katanya ketika ditemui di pusat data center Biznet di Bali, Jumat (22/7/2016).

Dia memperkirakan, jumlah industri yang sudah menjadi pelanggan data center Biznet mencapai 121 industri, yang terdiri dari sejumlah sektor, mulai dari sektor finansial, pembiayaan, tekonologi informasi, e-commerce, dan sebagainya. Menurutnya, sektor teknologi informasi merupakan sektor yang potensial menjadi pelanggan data center Biznet.

Saat ini, Biznet memiliki 3 data center yang terletak di Jakarta dan Bali. Perinciannya, satu terletak di Jakarta Pusat, yakni Gedung Midplaza yang berdiri sejak 2001. Kemudian, Biznet Data Center Technovillage yang terletak di Cibubur dan Data Center yang terletak di Jimbaran, Bali.

Menurut Ferry, Bali dipilih lantaran potensinya yang cukup besar. Saat ini, Biznet tengah menyasar perusahaan-perusahaan start up untuk menjadi pelangganya. Dia menilai, jaringan data center Biznet tepat digunakan untuk korporasi yang ingin memakai data center dengan dana yang tidak begitu mahal.

"Saya melihat perusahaan start up, seperti ecommerce belum memiliki investasi besar untuk jaringan data center. Perusahaan Bukalapak.com itu awal mulainya di Bali, jadi saya pikir Bali memiliki potensi yang cukup besar," tambahnya.

Sebenarnya, kata Ferry, sektor perbankan juga sangat berpotensi untuk menjadi pelanggan jaringan data center. Hal ini seiring dengan Undang-Undang No.11 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Peraturan Pemerintah No 82 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik bank asing harus memindahkan pusat data ke Indonesia sebelum pada Oktober 2017 nanti.

Aturan ini dibuat lantaran masih belum banyaknya bank asing yang berniat memindahkan pusat data ke Indonesia disebabkan mereka masih ada kekhawatiran kehilangan nasabah global.

"PP 82 mengharuskan pusat data bank asing masuk ke Indonesia. Tenggat waktunya hingga 2017, tapi saua pikir ini kelihatannya mundur karena pada sisi lain pemerintah juga tengah menggodok beleid yang mengatur di mana bank asing bisa melihat data bank lokal, ini sepertinya jadi agak tak sejalan," jelasnya.

Sebagai informasi, Biznet memiliki enam portofolio produk, baik untuk segmen B2B atau B2C, seperti Biznet Enterprise, Biznet Metronet, Biznet Hospitality, Biznet Data Center, Biznet GioCloud, dan Biznet Home.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Riendy Astria
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper