Microsoft Kembali PHK 1.850 Pekerja, Buntut Gagal Saingi Ponsel Apple?

Juli Etha Ramaida Manalu
Kamis, 26 Mei 2016 | 09:53 WIB
Logo Microsoft/Reuters
Logo Microsoft/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, SAN FRANCISCO - Microsoft Corp. mengumumkan pemutusan hubungan kerja dalam jumlah besar untuk bisnis ponsel pintarnya pada Rabu (25/5/2016), dua tahun setelah pihaknya membeli bisnis ponsel Nokia dalam upaya nahasnya untuk menyaingi pemimpin pasar, Apple Inc dan Samsing Electronics. Co. Ltd.

Microsof mengatakan pihaknya akan memberhentikan sekitar 1.850 pekerja yang kebanyakan dari mereka berlokasi di Finlandia. Tidak diketahui berapa jumlah pasti pegawai yang bekerja di lini bisnis ponsel pintar Microsoft.

Saham Microsoft diperdagangkan di level US$52 pada Rabu (25/5/2016), beda tipis dari harga saham di penutupan pasar pada Selasa di level US$51.59. Namun, harga ini naik signifikan jika dibandingkan dengan US$34.20 ketika Satya Nadella ditunjuk sebagai CEO pada Pebruari 2014.

Upaya Microsoft yang lebih dikenal dengan bisnis perangkat lunaknya untuk berubah menjadi perusahaan yang lebih fokus pada produksi perangkat merupakan ide dari CEO sebelumnya, Steve Ballmer.

Dalam sebuah keputusan besarnya, Ballmer memutuskan untuk membeli Nokia yang saat itu dalam keadaan terseok-seok dengan harga US$7.2 miliar pada akhir 2013. Pembelian tersebut kemudian rampung pada 2014 ketika Nadella menjabat sebagai CEO.

Sejak saat itu, Nadella menjauh dari bisnis ponsel yang dan memulai restrukturisasi pada 2015. Dia menyerahkan tanggung jawab atas departemen perangkat kepada mantan CEO Nokia, Stephen Elop, di bawah Divisi Window yang dipimpinan Terry Myerson. Windows merupakan divisi terbesar yang dimiliki perusahaan tersebut..

Seorang perwakilan dari Finlandia mengatakan bahwa pemutusan kerja tersebut akan menyudahi bisnis ponsel Microsoft. 

“Menurut saya proyek Windows 10 akan tetap berlanjut sebagai sebuah sistem operasi tetapi Microsoft tidak akan lagi memproduksi ponsel,” kata Kalle Kiili seorang penjaga toko seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 25/5/2016).

Dalam sebuah pernyataan, Microsoft menyebutkan pihaknya akan melanjutkan pengembangan platform Windows 10 dan mendukung produksi ponselnya, Lumia. Namun tidak ada keterangan apakan Microsoft akan kembali memproduksi ponsel model baru.

Menurut Gartner, sebuah perusahaan riset, pangsa pasar ponsel Windows secaral global jatuh ke angka kurang dari 1% pada kuartal pertama 2016

Tahun lalu Microsoft juga mengumumkan pemutusan kerja 7.800 karyawan bisnis ponselnya. Sementara itu, pada awal bulan ini, Microsoft menjual bisnis ponsel fitur nya seharga US$350 juta.

Perusahaan tersebut juga mengatakan pihaknya akan memberhentikan seluruh pekerjanya dari divisi produksi ponsel di Finlandia yang berjumlah 1.350 orang dan menutup pusat riset dan pengembangannya (R&D) di negara tersebut.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper