Bisnis.com, JAKARTA--The International Air Transport Association (IATA) meminta pemerintahan untuk meningkatkan keamanan dan fasilitas bagi penumpang. Hal tersebut bisa diimplementasikan melalui smart security sehingga informasi penumpang memastikan pemerintah memiliki potensi untuk berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas ukuran keamanan dan kenyamanan penumpang.
"Kita telah melalui masa kegelapan pada tragedi 11 September. Kerja sama yang mendalam dari industri dan pemerintah sudah pada cakupan yang luas untuk memajukan perbaikan," ucap Tony Tyler, Direktur Umum dan CEO IATA, dalam rilisnya, Senin (26/10).
Smart Security adalah kerja sama Airports Council International (ACI) dan IATA yang telah dicoba, diuji, dan siap untuk dibagikan dan diterapkan. Program Smart Security telah diluncurkan di Amsterdam dan Melbourne yang merancang ulang proses keamanan dengan Smart Security.
Selain itu, Smart Security juga memiliki program known-traveler yang mana jumlah wisatawan yang berpergian akan selalu tumbuh. Dalam dua dekade terakhir pertumbuhannya mencapai dua kali lipat. Tony memprediksi tahun ini ada 3,5 miliar penumpang yang terbang dengan pesawat untuk berpergian.
