Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) semakin memperluas portofolio bisnisnya.
Langkah teranyar perusahaan pelat merah itu adalah masuk ke bisnis iklan digital dengan meluncurkan layanan U Ad.
U Ad akan dikelola oleh salah satu cucu usaha Telkom, PT Metranet. Perusahaan ini akan menjadi penyedia platform sehingga menjadi aggregator bagi pemasang atau agen periklanan dengan publisher.
Direktur Utama Metranet Widi Nugroho mengatakan industri iklan digital di Indonesia belum memiliki penyedia platform lokal yang kuat untuk memfasilitasi pengiklan atau agen dengan publisher.
Menurutnya, Google praktis tidak memiliki pesaing berarti sehingga para publisher di Indonesia memiliki daya tawar yang lemah saat negosiasi bagi hasil dengan raksasa mesin pencari asal Amerika Serikat itu.
“Dengan U Ad kita kita tidak cuma dapat recehan,” katanya usai peluncuran U Ad di Jakarta, Kamis (19/3/2015).
Saat ini, kata Widi, sekitar 50% transaksi iklan digital melalui platform Google. Kue iklan digital sendiri diproyeksikan mencapai Rp12 triliun pada tahun ini dan melonjak menjadi Rp35 triliun pada 2019.
Sekitar 3%-5% dari nilai tersebut akan dinikmati oleh penyedia platform dan sisanya diambil oleh agen iklan dan publisher.
“Kami targetkan pada 2019 mendatang bisa menjadi yang terbesar dengan market share 30% untuk platform,” katanya. Bila tercapai, itu artinya U Ad bisa mengecap Rp525 miliar.
Widi mengatakan Metranet akan mengandalkan profilling para pengakses Internet dari jaringan tetap dan selular milik Telkom. Alhasil, insight tersebut membuat pengiklan bisa menyasar target iklan dengan lebih efektif.
“Google tidak punya profile traffic. Tapi kami bisa melakukannya dari pengguna Indi Home dan Telkomsel,” katanya.
Indi Home merupakan layanan fiber to the home milik Telkom.