Bisnis.com, BANDA ACEH - Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala dan Center for Integrated Area Studies (CIAS) Universitas Kyoto, Jepang tengah mengembangkan aplikasi peta risiko bencana bagi para pengguna ponsel pintar Android.
Direktur TDMRC Unsyiah Khairul Munadi menyebutkan, kerja sama antara kedua lembaga sejak 2011 ini memang tengah gencar mengembangkan berbagai produk TIK yang dapat berguna bagi antisipasi dan pasca bencana, khususnya di Aceh.
"Untuk peta risiko wilayah rawa bencana sebenarnya sudah kami bangun dan sudah dapat diakses melalui situs. Tapi, kami sedang mengembangkan aplikasi untuk smartphone. Ini penting untuk antisipasi bencana, khususnya bagi masyarakat di wilayah pesisir Aceh," ujar Khairul, Rabu malam (24/12/2014).
Lebih lanjut, seperti aplikasi-aplikasi sebelumnya, peta risiko rawan bencana ini juga akan mengadopsi teknologi augmented reality. Sebelumnya, TDMRC dan CIAS telah meluncurkan dua aplikasi edukasi serta wisata tsunami di Banda Aceh yakni Aceh Tsunami Mobile Museum dan Memory Hunting.
Kendati terus mengembangkan sistem dan aplikasi TIK untuk bencana di Aceh, Khairul menyebutkan, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah pemahaman masyarakat mengenai bencana itu sendiri.
"Misalnya nanti, setelah aplikasi peta ini diluncurkan, masyarakat juga perlu mengetahui antisipasi apa saja yang perlu mereka lakukan. Sistem dan aplikasi TIK ini jika tidak memberdayakan masyarakat tidak akan bermanfaat. Masyarakat mesti paham pesannya," pungkas Khairul.
