Kementerian Riset Siap Pasok Data Kemaritiman

Miftahul Khoer
Selasa, 2 Desember 2014 | 17:54 WIB
Ilustrasi. /Bisnis.com
Ilustrasi. /Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, BOGOR - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi siap mendukung program kemaritiman yang dicanangkan pemerintah dengan memaksimalkan Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai sumber basis data tahap awal.

Menteri Ristek dan Dikti Muhammad Nasir mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BIG untuk segera memetakan wilayah potensial ekonomi kemaritiman.

"Sesuai arahan Pak Jokowi, kami siap menyediakan data yang lebih akurat soal informasi kemaritiman sesuai data dan peta yang ada," paparnya usai melantik Kepala BIG Priyadi Kardono di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (2/12/2014).

Jokowi sebelumnya meminta adanya kebijakan one map policy terkait informasi geospasial atau peta keseluruhan Indonesia di bawah naungan BIG yang bisa digunakan oleh kementerian dan lembaga (K/L).

Terbentuknya BIG yang semula bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional tersebut bertujuan menyediakan data infrastruktur sebagai dasar pengembangan informasi sumber daya alam dan lingkungan.

Nasir memaparkan badan yang berada di bawah naungan kementeriannya itu memiliki sejumlah target mendukung program kemaritiman. Pertama, mencari data kedalaman laut sebagai tindak lanjut program pembangunan tol laut untuk memetakan jalur yang bisa dilewati oleh transportasi kelautan.

Kedua, mengecek kondisi kelautan sebagai tindak lanjut pengembangan ekonomi perikanan untuk membantu memudahkan pencarian ikan nelayan. Ke depan, katanya, nelayan tidak perlu lagi mencari keberadaan ikan, tetapi bisa langsung ditangkap karena sudah dipetakan terlebih dahulu.

"Ketiga, melalui BIG, nanti akan dicek perbatasan Indonesia dengan negara tetangga untuk membantu permasalahan pertahanan dan keamanan Indonesia, sehingga data yang kami sampaikan lebih akurat," paparnya.

Kepala BIG Priyadi Kardono menuturkan untuk membantu program kemaritiman, pihaknya sudah jauh-jauh hari telah menginventarisir data yang bisa digunakan sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pihaknya telah memetakan data zonasi mana saja yang bisa digunakan oleh K/L untuk bisa ditindak lanjuti dan dilaksanakan.

"Untuk data wilayah perikanan, kami sudah ada dan tinggal di buka lagi untuk bisa digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Priyadi memaparkan untuk menelaah lebih jauh ihwal data kemaritiman khususnya soal perikanan, pihaknya mengaku kerepotan ketika melakukan pencarian data.

Menurutnya, musim barat dan musim timur cukup menghambat pencarian data sehingga memerlukan teknologi lebih canggih untuk memetakan keberadaan ikan di wilayah laut tersebut.

"Jadi kalau misal terjadi musim barat, ikan jenis tertentu tidak ada di situ, dan sebaliknya apabila terjadi musim timur ikan tertentu juga sulit dilacak," paparnya.

Akan tetapi, pihaknya tengah memaksimalkan data dinamis berbasis elektronik sehingga bisa melacak keberadaan ikan di kelautan Indonesia tersebut.

"Dengan konsekuensi anggaran yang lebih tinggi, penggunaan data elektronik berteknologi canggih bisa membantu keberadaan ikan yang akan ditangkap nelayan," paparnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Sepudin Zuhri
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper