e-Money: Indosat dan XL Bangun Ekosistem e-Commerce

Sanjey Maltya
Senin, 1 Desember 2014 | 16:47 WIB
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Operator telekomunikasi seluler PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) bekerja sama membangun ekosistem e-commerce e-money di Indonesia.

Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam membangun cashless society alias GNNT (gerakan nasional non-tunai).

Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli mengatakan para operator perlu bekerja sama dalam mendorong penetrasi e-commerce e-money untuk mewujudkan digital savvy society (masyarakat cerdas digital).

"Meski demikian, kami masih memiliki hambatan karena Bank Indonesia masih membatasi penyelenggaran layanan keuangan digital [LKD] terhadap para operator. Maka, kami [operator] perlu bekerja sama," ujarnya saat ditemui Bisnis.com usai penandatanganan nota kesepahaman perseroan dengan Elevenia, Senin (1/12/2014).

Menurutnya dengan aliansi di antara operator, akan melahirkan keuntungan yakni membesarnya kontribusi pendapatan yang berasal dari mobile advertising (iklan mobile) dan mobile-money (uang elektronik mobile).

"Saat ini, kontribusinya masih sangat kecil dan tidak dapat dihitung. Namun, bila aliansi berhasil, pasar iklan dan uang mobile akan mature [matang] dalam lima tahun."

Alexander menjelaskan, kerjasama perseroan dengan situs e-commerce Elevenia yang dikelola PT XL Planet anak usaha XL Axiata, dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat agar semakin tertarik bertransaksi secara digital sebagai alternatif pembayaran, sehingga aktivitas semakin mudah, aman, dan nyaman.

Di sisi lain, Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi menyatakan persetujuan terhadap aliansi operator demi membangun ekosistem e-commerce e-money.

"Saya sangat setuju. Meski dalam jasa layanan dasar kami berkompetisi, dalam jasa nilai tambah [value added service/VAS] sebaiknya para operator bekerja sama dalam membangun ekosistem," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (1/12/2014).

Menurutnya, BI seharusnya memberi otoritas lebih kepada para operator dalam penyelenggaraan LKD. "Usul kami begitu, agar financial inclusion lebih cepat menjadi kenyataan," tegasnya.

Menurut World Bank dan European Commision (2008), financial inclusion merupakan suatu kegiatan menyeluruh bertujuan untuk menghilangkan segala bentuk hambatan dalam bentuk harga maupun non-harga terhadap akses masyarakat dalam menggunakan atau memanfaatkan layanan jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper