Smartfren Serahkan Bantuan Perangkat Wifi di Sekolah

Muhammad Khamdi
Kamis, 20 November 2014 | 12:20 WIB
WiFi adalah singkatan dari kata wireless fidelity. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11 /bisnis.com
WiFi adalah singkatan dari kata wireless fidelity. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11 /bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, YOGYAKARTA - PT Smartfren Telecom, Tbk menyerahkan bantuan perangkat wifi untuk kebutuhan akses internet kepada empat sekolah di Yogyakarta, Kamis (20/11/2014).

Bantuan itu merupakan bagian dari program CSR Smartfren yang diberikan kepada sekolah menengah pertama atau SMP Kanisius Pakem, sekolah dasar atau SD Marsudini Yogyakarta, SD Tumbuh, TK-Playgroup ECCD-RC.

Head of Marketing Smartfren Roberto Saputra mengatakan pemberian bantuan wifi dimaksudkan untuk mempermudah akses internet bagi dunia pendidikan.

Hal itu juga dapat mendukung teori pembelajaran siswa di sekolah yang saat ini didorong memanfaatkan teknologi informasi yang tersambung internet.

"Kami berharap anak sekolah lebih smart baik dari sisi kognitif maupun penggunaan teknologi informasi yang bisa menjadi jendela pengetahuan," ujar Roberto di sela-sela penyerahan bantuan di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta, Kamis. 

Dia mengatakan bantuan diharapkan bisa bermanfaat bagi siswa sekolah untuk jangka panjang. Roberto mengapresiasi tenaga pengajar atau guru yang tidak lelah mengajarkan para siswa tentang ilmu pengetahuan.

"Kami rutin memberikan CSR kepada lembaga sekolah dengan mempertimbangkan integritas dan kualitas sekolah tersebut," kata Head of Network Munir SP kepada Bisnis.com.

Pihaknya mengakui pemberian bantuan berdasarkan tinjauan survei dan kebutuhan dari masing-masing sekolah.

Kepala SMP Kanisius Pakem Andreas Indra Purnama mengatakan kebutuhan anak sekolah untuk mengakses informasi mata pelajaran berkembang pesat. Selama ini, pihak sekolah telah memfasilitasi akses internet dengan provider tertentu.

"Kami terbatas untuk mendownload informasi tertentu," paparnya. Andreas mengatakan telah melakukan proteksi khusus untuk melindungi siswa mendownload hal-hal yang dinilai tidak bermanfaat untuk informasi siswa.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper