Tren Impor Ponsel Meningkat, Laptop Turun

Sanjey Maltya
Selasa, 21 Oktober 2014 | 19:35 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor telepon seluler (ponsel) pada Agustus tahun ini naik 4,07% menjadi US$204,3 juta dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$196,3 juta. Sedangkan nilai impor pada Juni 2014 tercatat sebesar US$262,29 juta, turun 25,15% pada Juli.

Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) sekaligus Wakil Presiden Direktur PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Hasan Aula mengatakan nilai impor ponsel yang menurun pada Juli disebabkan pasar yang melesu dengan adanya momentum pemilihan presiden (pilpres) meski diimbangi momentum Idul Fitri.

Dia menjelaskan, penjualan ponsel  pada Agustus disinyalir cukup baik sehingga pada September mendatang diestimasi meningkat. "Kami optimistis pada kuartal IV mendatang, penjualan ponsel tak akan mengalami degradasi mengingat banyaknya momentum seperti Natal dan tahun baru," ucapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/10).

Selain momentum, lanjut Hasan, pasar bakal kembali bergairah mengingat kondisi ekonomi yang dipercaya stabil pasca-peralihan kepemerintahan. "Asosiasi dan perseroan percaya seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik serta nilai tukar rupiah yang menguat, pasar ponsel akan menukik di kuartal IV."

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS terbaru, nilai impor ponsel pada periode Januari-Agustus 2014 dibukukan US$1,99 miliar. Jumlah tersebut naik 13,06% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya US$1,76 miliar.

Di sisi lain, nilai impor laptop pada periode serupa Januari-Agustus tahun ini justru menurun 27% menjadi US$497,1 juta. Nilai impor ini cenderung fluktuatif. Pada Agustus tercatat sebesar US$53,63 juta naik 42,02% dari nilai impor Juli yang hanya US$37,76 juta.

Pengurus Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Hidayat Tjokrodjojo mengatakan fluktuasi nilai impor laptop dikarenakan para vendor yang masih meraba inovasi untuk meraup kembali segmen yang digempur ponsel dan tablet.

Dia menjelaskan, ke depannya vendor laptop akan mengedepankan kualitas untuk meretensi penjualan, meski harus membanderol dengan harga yang mahal. "Sementara vendor ponsel justru mengutamakan kuantitas penjualan ketimbang kualitas," jelas Hidayat saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/10).

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Agustinus Sutandar mengakui pasar laptop tak lagi menarik.

"Kecenderungan yang terjadi di sini adalah utilitas laptop yang perlahan-lahan terganti tablet dan phablet, sehingga pasar laptop nyungsep," ujarnya kepada Bisnis.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper