Bisnis.com, JAKARTA - Mendeteksi buah dengan perangkat digital ditunjukkan Beny Ardy M, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung.
Bermula dari coba-coba, Indra Gultom kini berinovasi dengan membangun software pendeteksi kualitas buah menggunakan metode template matching berbasis mobile.
Aplikasi ini, sebagaimana dijelaskan Beny, dapat mendeteksi kualitas buah hanya dengan membandingkan gambar buah yang akan dikenali dengan gambar template yang menjadi acuan.
Teknik ini, kata dia, akan mengukur kemiripan antara gambar master dengan gambar input. Gambar buah dengan kualitas baik akan mempunyai tingkat kemiripan yang tinggi terhadap image template.
"Image template di sini adalah gambar buah dengan kualias baik yang nantinya akan menjadi acuan buah yang akan dikenali kualitasnya. Proses perbandingan dilakukan dengan metode Grayscale, yakni mengubah gambar warna menjadi keabuan, lalu proses histogram ekualisasi (penyesuaian kontras gambar), selanjutnya sistem akan memberikan informasi hasil proses deteksi kepada user," ujarnya di Bandar Lampung, Kamis (2/10/2014).
Dia menambahkan pengenalan kualitas buah dilakukan dengan melihat nilai tingkat kemiripan tertinggi dan nilai batas ambang pengenalan dari image objek tersebut. Bila nilai tingkat kemiripan berada di bawah nilai batas ambang, maka image objek tersebut dikategorikan sebagai objek tidak dikenal.
"Prinsip metode ini adalah membandingkan kedua citra. Bila persentase gambar buah mempunyai tingkat kemiripan terhadap image template maka buah dinyatakan memiliki kualitas baik," ujar Beny lagi.
Pada penelitian ini data testing yang digunakan adalah buah melon jenis golden melon.
Buah berkualitas baik dijadikan sebagai data template dalam mendeteksi kualitas buah golden melon lainnya, kemudian setelah kedua citra dicocokkan dengan proses grayscale dan histogram equalisasi, hasilnya sistem berhasil mendeteksi bahwa buah inputan mempunyai kesamaan kualitas dengan buah yang dijadikan template, artinya buah tersebut memiliki kualitas baik.
Adapun keunggulan dari aplikasi ini, disebutkan oleh mahasiswa kelahiran Bandarlampung 22 tahun silam ini adalah sistem menggunakan algoritma yang sederhana dan penggunaan platform yang berbasis mobile, sehingga pengguna dapat menggunakan aplikasi kapan saja dan dimana saja.
"Hanya saja aplikasi ini baru bisa digunakan untuk mendeteksi buah melon berjenis golden, sehingga masih perlu pengembangan dan penyempurnaan dalam hal pemutakhiran sistem. Selain itu untuk menggunakan aplikasi ini, user juga harus memperhatikan pencahayaan, karena aplikasi tidak dapat bekerja jika kondisi pencahayaan terlalu gelap atau terlalu terang," ujarnya.
Diakui Beny, untuk menciptakan inovasi ini, ia banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing.
Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi menuturkan dalam dunia pendidikan, penelitian penting dilakukan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah, serta mendorong mahasiswa agar mengembangkan wawasan dan sikap ilmiah.
"Inilah yang senantiasa dilakukan IBI Darmajaya. Kami selalu mendorong mahasiswa agar berpartisipasi aktif untuk meneliti dan menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang kemudian dituangkan dalam karya ilmiah. Sejauh ini iklim penelitian di IBI Darmajaya sudah cukup baik dan akan terus kami kembangkan menjadi lebih baik lagi," ujarnya pula.