Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. (TLKM) berencana membangun kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia ke belahan timur hingga Amerika.
Rencana ini dijalankan lewat konsorsium Southe Asia-United States (SEA-US) yang terdiri dari tujuh perusahaan telekomunikasi, termasuk anak usaha TLKM, yakni PT Telekomunikasi Internasional Indonesia (Telin). Enam perusahaan lain yakni Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telecom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation, dan Telekomunikasi Indonesia International Inc. (Telkom USA).
“Konsorsium menganggarkan investasi US$250 juta dan diharapkan proyek selesai pada Desember 2016,” kata Direktur Utama TLKM Arief Yahya dalam konferensi pers, Kamis, (28/8/2014).
Sistem kabel laut internasional ini memiliki sekitar 15.000 kilometer yang membentang dari Indonesia hingga Amerika. Kabel laut SEA US menghubungkan lima area dan teritori, yakni Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, AS), dan Los Angeles (California, AS).
“Sistem kabel laut ini mampu menyediakan latency yang paling rendah dari Indonesia ke Amerika Serikat dibandingkan dengan sistem kable laut internasional lain yang ada saat ini,” ujar Arief.
Beberapa keunggulan SEA-US yakni hambatan relatif kecil meski di saat trafik padat (lowest latency), posisi kabel tidak berada di kawasan gunung berapi dan patahan bumi sehingga probabilitas terkena bencana alam cenderung kecil. Keunggulan lain yakni rute pembangunan kabel laut hampir 70% ke kawasan Amerika.
TLKM juga sudah mengantongi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang berjuluk Indonesia Global Gateway untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US. South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) merupakan konsorsium yang mebangun sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan Indonesia ke negara-negara belahan barat hingga Eropa. Konsorsium ini dibentuk pada 7 Maret 2014.
.