Bisnis.com, SAN FRANSISCO--Korporasi ponsel pintar Apple Inc mencatat pertumbuhan pendapatan 6% pada kuartal kedua tahun ini. Apple berhasil menjual 35,2 juta unit iPhone selama periode April-Juni, meningkat 13% dari kuartal sebelumnya.
Meski mendapat tekan dari pemerintah, pendapatan Apple meningkat 28% di China, pasar terbesar ketiganya. Warga Asia merupakan penyumbang tertinggi Apple pada kuartal ini. Apple bahkan menetapkan Asia sebagai wilayah prospek penjualan jangka panjang.
Menurut Direktur Eksekutif Apple Tim Cook, penjualan Apple di China memang mengejutkan.
“Adapun penjualan Mac pada kuartal yang berakhir Juni meningkat 39%. Penjualan di China meningkat meski kami bersaing dengan ponsel produk lokal yang menggunakan sistem Android dan dijual dengan harga lebih murah,” jelas Direktur Keuangan Apple Luca Maestri di San Fransisco, Rabu (23/7/2014).
Pesaing global utama Apple asal Korea Selatan, Samsung, mengestimasikan pendapatan mereka pada periode April-Juni akan di bawah eskpektasi, karena penjualan Galaxy S5 tidak sebaik yang diperkirakan.
Pekan ini merupakan earnings week di Amerika Serikat, di mana korporasi-korporasi Negeri Paman Sam dan korporasi global lain melaporkan pendapatannya. Selain Apple, menurut catatanBloomberg, ada 59 korporasi yang akan mempublikasikan kinerjanya, di antaranya yaitu Boeing Co, Coca-Cola Co, Credit Suisse Group AG, Microsoft Corp, McDonald’s Corp, Amazon.com Inc, Unilever, Christian Dior, dan Danone.