Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia diyakini bisa menekan volume impor telepon seluler (ponsel) hingga 70% dalam 5 tahun ke depan.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan persentase itu berasal dari asumsi terdapat 10 - 12 pabrik ponsel di dalam negeri.
Impor pada tahun lalu sejumlah 62 juta unit. Persentase subtitusi sebesar 70% oleh produk buatan domestik setara dengan 43,4 juta unit dari realisasi impor tersebut.
“Ketika sudah ada 10 sampai 12 merek dibuat di Indonesia bisalah sekitar 70% sampai 80% [dari volume impor tahun lalu] jadi buatan dalam negeri," ucap Budi, akhir pekan lalu.
Pada tahun ini terbuka peluang mereduksi volume impor sekitar 10%. Angka ini sejalan dengan asumsi kehadiran lima fasilitas perakitan yang menghasilkan 6 juta unit ponsel sepanjang tahun.
Jumlah itu gabungan dari masing-masing volume produksi dari lima pabrikan berbeda sekitar 500.000 unit per bulan. "Produksi sekitar 6 juta unit setara sekitar 10% volume impor," kata Budi.
Kementerian Perindustrian mencatat impor ponsel mencapai 62,03 juta unit sepanjang Tahun Kambing 2013. Pembelian dari luar negeri selama 6 bulan pertama tahun ini berjumlah 27,33 juta unit.