Bisnis.com, JAKARTA – Nokia Solutions and Network (NSN), penyedia jaringan telekomunikasi, mengembangkan solusi komputasi awan sebagai persiapan menyambut era teknologi generasi keempat (4G) di Indonesia.
Meski izin pemerintah untuk menggelar teknologi yang dikenal juga dengan istilah long term evolution (LTE) itu belum memiliki kepastian, vendor asal Finlandia itu telah menyiapkan infrastruktur berbasis komputasi awan untuk operator telekomunikasi.
Tomi Veronen, Asia Pasific Head of Mobile Broadband Core Solution NSN, mengatakan pada tahun-tahun mendatang, lonjakan trafik data yang semakin tak dapat diprediksi dapat mempengaruhi kapasitas jaringan.
Menurut dia, operator membutuhkan solusi komputasi awan untuk menghadapi situasi yang tak terduga pada jaringan seperti lonjakan trafik.
“Ketika LTE diterapkan solusi telco cloud [komputasi awan untuk telekomunikasi] dapat membantu operator melakukan pengoperasian dan pemeliharan jaringan dengan efisien,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/6).
Dia menjelaskan keunggulan Liquid Core, solusi telco cloud Nokia, yang memungkinkan pengoperasian jaringan yang terotomatisasi berbasis software-defined networking (SDN) dan virtualisasi menggunakan network functions virtualization (NFN).
Menurutnya, penggunaan komputasi awan tersebut akan dapat menekan biaya operasional operator, meski pria Finlandia ini tidak mengungkapkan seberapa besar efisensinya.
Sampai tahun ini, komputasi awan NSN tersebut baru digunakan secara terbatas oleh operator luar negeri. Di Indonesia sendiri, katanya, telco cloud belum diimplementasikan. “Tapi saya yakin pada pertengahan 2015 solusi ini akan mulai dipakai oleh operator di Indonesia,” katanya.