Digital Service XL Tumbuh 20% melalui Lima Lini Bisnis

Rezza Aji Pratama
Rabu, 23 April 2014 | 09:09 WIB
Papan reklame XL. Digital service perusahaan ini tumbuh 20%/Bisnis
Papan reklame XL. Digital service perusahaan ini tumbuh 20%/Bisnis
Bagikan

Bisnis.com,  JAKARTA- Kinerja lini bisnis layanan digital XL Axiata pada kuartal I tahun ini menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Chief Digital Services Officer PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini mengatakan perusahaan mengandalkan lima sektor untuk menggenjot layanan digital.

Kelima lini bisnis tersebut adalah digital entertainment, mobile finance, mobile advertising, Machine to machine (M2M), komputasi awan, dan e-commerce.

Digital entertainment menunjukkan pertumbuhan pendapatan year on year (YoY) mencapai 25%. Saat ini layanan ini memiliki jumlah pelanggan sekitar 30 juta atau setengah dari total pelanggan XL. Sementara itu, lini M2M juga tumbuh di atas 20%.

Kendati kedua lini bisnis ini menunjukkan pertumbuhan sigfikan, beberapa sektor lainnya masih dalam tahap inkubasi. Dia mencontohkan, sektor e-money misalnya, perusahaan masih berupaya untuk melakukan edukasi pasar agar masyarakat mau menggunakan XL Tunai.

"Memang sudah ada revenue, tapi kecil sekali lah," ujarnya, Selasa (22/4/2014).

Lewat berbagai kolaborasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan untuk menggenjot XL Tunai, Dian optimistis akan meningkatkan jumlah pemakai dan jumlah transaksi. Saat ini pihaknya masih melakukan monetisasi sehingga masih menggratiskan biaya transaksi.

Untuk memaksimalkan potensi e-money, XL menjajaki peluang kerja sama dengan operator telekomunikasi dan perbankan. Menurut Dian, kolaborasi ini mutlak diperlukan karena bisa mendorong perkembangan uang elektronik. Pertengahan tahun ini, Dian memprediksi sudah akan ada proyek percontohan dengan salah satu bank di Tanah Air.

Dari sisi teknologi, XL belum akan masuk ke teknologi Near Field Communication (NFC) seperti Telkomsel. Pasalnya, dia menuturkan teknologi ini membutuhkan perangakt dengan spesifikasi tinggi yang masih mahal. Setidaknya butuh waktu 3 tahun sampai teknologi NFC bisa diimplementasikan dengan mudah di Indonesia.  

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper