Batan Hasilkan Varietas Unggul Lewat Teknologi Mutasi Radiasi

Rahmayulis Saleh
Sabtu, 8 Maret 2014 | 13:19 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) tidak hanya memikirkan bagaimana menerapkan teknologi nuklir di negeri ini, tetapi juga berupaya agar teknologi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Teknologi nuklir dan mutasi radiasi bisa dipakai untuk meningkatkan produksi dan hasil tanaman pokok, yang dibutuhkan masyarakat di Indonesia, seperti padi, gandum, dan kedelai. 

Tim peneliti Batam terus berupaya melakukan riset. Hasilnya, Batan bisa berkontribusi dalam bentuk penyediaan benih unggul padi berkualitas yang tersebar di banyak kabupaten. 

Varietas kedelai Batan juga banyak diminati petani karena memiliki produktivitas tinggi. Salah satu varietas kedelai, yaitu Mutiara memiliki ukuran biji super besar.

Djarot S. Wisnubroto, Kepala Batan, mengatakan pihaknya hingga saat ini sudah menghasilkan sedikitnya 20 varietas padi unggul melalui teknik mutasi radiasi. 

Varietas lainnya yang dihasilkan tim penelitinya adalah 8 varietas kedelai, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas sorgum, 1 varietas gandum, dan 1 varietas kapas.

"Varietas hasil litbang Batan ini, sudah ditanam luas oleh masyarakat di berbagai daerah, khususnya varietas padi dan kedelai, katanya Djarot dalam rilis Batan, Sabtu (8/3/2014).

Djarot menuturkan dua varietas kedelai Batan yang dilepas terakhir, yaitu Gamasugen 1 dan Gamasugen 2, memiliki umur di bawah 70 hari dari tanam sampai panen. Lama proses tersebut, lebih pendek dibandingkan dengan umur kedelai pada umumnya.

Untuk meningkatkan pengertahuan peneliti dan hasil litbang, katanya, Batan selalu mengadakan pelatihan dan seminar. Misalnya seminar internasional/workshop pemuliaan mutasi tanaman, yang diadakan di Gedung PAIR Batan, Jakarta, pekan ini.

Seminar yang merupakan hasil kerja sama Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan dengan Forum for Nuclear Cooperation in Asia (FNCA) ini, mengusung tema Strenghthening Mutation Breeding Approach for Mitigating Climate Change.

Ada sejumlah negara anggota FNCA hadir. Diantaranya wakil dari Jepang, China, Indonesia, FIlipina, Malaysia, Bangladesh, Thailand, dan Vietnam.

Melalui seminar dan workshop, katanya, terjadi sharing informasi dan transfer pengalaman antar negara anggota FNCA, khususnya tentang perkembangan aplikasi iptek nuklir pada bidang mutasi radiasi, dan hasilnya.

Seminar juga untuk menyamakan kerangka berpikir para peneliti, ilmuwan, dan ahli dalam meningkatkan kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan pemuliaan mutasi tanaman.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper