Teknologi Hijau: Polandia Tawari Sumsel Kerjasama

Dinda Wulandari
Rabu, 5 Maret 2014 | 16:36 WIB
Ilustrasi/greentechgmbh.de
Ilustrasi/greentechgmbh.de
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG --Polandia menawarkan kerja sama di bidang teknologi hijau kepada pemerintah daerah Sumatera Selatan.

Secretary of State of Water Resources Polandia, Stanislaw Gawlowski, mengatakan pihaknya menawarkan kerja sama di bidang pengelolaan sampah, IPAL dan pengelolaan air minum di Sumsel.

Terkait itu, Pemerintah Polandia mulai meninjau langsung potensi kerja sama pengembangan teknologi hijau di Sumatra Selatan.

Sumsel merupakan salah satu dari 3 provinsi yang masuk dalam daftar kunjungan Polandia, selain DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan.

Dalam hal ini, Polandia diwakili kementerian lingkungan hidup negeri itu, Presiden Lembaga Pengelolaan Air Nasional, Kepala Lembaga Meterologi dan Pengelolaan Air, dan dua presiden direktur perusahaan.

"Nantinya investasi untuk pengelolaan ini bisa berasal dari pemerintah maupun pihak swasta," kata Gawlowski setelah bertemu Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Palembang, Rabu (5/3/2014).

Kedatangan delegasi Polandia untuk Misi Teknologi Hijau adalah tindak lanjut dari ditandatanganinya MoU Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya dengan Menteri LH Polandia, Marcin Corolec pada 20 November 2013.

Pada saat penandatanganan juga dilakukan pertemuan bilateral yang menyepakati untuk fokus pada pengelolaan sungai di Sumatera dan Kalimantan terutama untuk pengelolaan sampah dan limbah cair.

Nantinya sampah yang dikelola dapat menghasilkan energi listrik sehingga bermanfaat untuk masyarakat Sumsel.

Selain meninjau IPAL, pengelolaan sampah dan air minum, delegasi Polandia juga akan meninjau Sungai Musi, Sungai Sekanak, tempat pembuatan songket dan Pulau Kemaro.

Sementara itu Wakil Wali Kota Palembang Harnojoyo menambahkan bahwa Palembang memerlukan pengelolaan IPAL dan sampah.

"Sampah yang dihasilkan di kota ini sudah mencapai 700 ton per hari, kalau itu bisa diolah dan bermanfaat akan bagus untuk Palembang," kata Harnojoyo.

Dia mengemukakan, sampai saat ini ratusan ton sampah hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir.

Harno berharap, nantinya hanya 10% sampah yang dibuang ke TPA dan sisanya diolah menjadi energi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper