Bisnis.com, JAKARTA--Setelah kehilangan sekitar 896 bitcoin atau setara dengan US$600.000 akibat diretas akhir pekan lalu, layanan perbankan bitcoin akhirnya secara resmi menutup layanannya.
Dalam situs resminya Rabu (5/2/2014) perusahaan asal Kanada ini mengatakan telah kehilangann seluruh asetnya. Pelanggan yang memiliki bitcoin di penyimpanan akan segera dihubung Flexcoin untuk memverifikasi identitas. Setelah itu, bitcoin akan ditransfer ke penyimpanan offline sehingga aman dari peretas. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan penegak hokum untuk melacak pelakunya.
Flexcoin bukan bank bitcoin pertama yang harus menghentikan layanannya. Seperti dilansir dari Reuters, akhir Februari lalu, penyedia layanan serupa Mt. Gox telah mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada pemerintah Jepang. Pasalnya, salah satu perusahan bitcoin terbesar di dunia ini kehilangan 850.000 bitcoin atau setara dengan US$500 juta setelah jaringan komputernya menjadi korban peretasan.
Sebelumnya, Flexcoin sempat berkicau di Twitter bahwa pihaknya tidak terpengaruh penutupan Mt. Gox. Flexcoin juga menyayangkan peristiwa ini dan menyatakan asetnya masih aman.