Aplikasi Mobile Android Masih Tunjukan Tren Meningkat

Ria Indhryani
Selasa, 28 Januari 2014 | 16:52 WIB
Aplikasi yang  akan banyak dikembangkannya untuk konsumen adalah aplikasi e-commerce, dan aplikasi yang lebih bersifat in-app purchasing. /bisnis.com
Aplikasi yang akan banyak dikembangkannya untuk konsumen adalah aplikasi e-commerce, dan aplikasi yang lebih bersifat in-app purchasing. /bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG - Perusahaan produsen aplikasi mobile menilai jumlah penetrasi aplikasi khusus Android masih tetap menunjukan tren yang meningkat dari pada aplikasi untuk platform lainnya seperti iOS atau Windows Phone (WP).

Ibnu Sina Wardy, CEO Gits Indonesia, memprediksi aplikasi untuk Android masih akan tetap mendominasi sepanjang 2014 ini karena semakin cepatnya pertumbuhan perangkat pendukung sistem operasi tersebut.

“Untuk aplikasi khusus perangkat iOS, mungkin trennya lebih terlihat stabil karena walaupun saat ini perangkat iOS mulai banyak hadir, tetapi percepatannya tidak sebanding dengan perangkat bersistem Android,” ujarnya, Selasa (28/1/2014).

Untuk aplikasi berbasis WP, Ibnu menilai tren peningkatannya mulai terlihat menanjak meskipun tidak secepat aplikasi Android. Hal ini dikarenakan banyak pengguna yang mulai penasaran dengan WP, termasuk peralihan pengguna yang terbiasa menggunakan Android.

“Namun, karena perangkat penunjang platform WP juga termasuk dalam perangkat premium, biasanya yang mulai mencoba WP adalah adalah pengguna kalangan menengah atas atau belum merata seperti Android.”

Tren ini dapat dilihat dari semakin tingginya permintaan aplikasi khusus Android yang diterima oleh Gits dengan segmen business to business (b2b).

Banyaknya perusahaan yang merasa kesulitan untuk mengembangkan suatu produk atau aplikasi khusus untuk menunjang sistem informasi mobile di perusahaan menjadi satu alasan mengapa sistem b2b ini masih banyak dimanfaatkan oleh developer.

Sementara itu, Ibnu mengungkapkan aplikasi yang  akan banyak dikembangkannya untuk konsumen adalah aplikasi e-commerce, dan aplikasi yang lebih bersifat in-app purchasing.

“Aplikasi yang akan dihadirkan tetap gratis, tetapi mungkin ada transaksi di dalamnya seperti pembayaran rekening atau kredit. Tidak hanya itu, juga akan ada aplikasi e-commerce yang bekerja sama dengan dengan pelaku bisnis lainnya, sehingga perusahaan masih bisa tetap mengambil keuntungan meskipun aplikasi tersebut dihadirkan secara gratis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ria Indhryani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper