Bisnis.com, JAKARTA—Motorola Mobility, yang dimiliki Google Inc, meluncurkan smartphone murah Moto G, guna mendongkrak penjualan dengan mengincar konsumen menengah ke bawah.
Moto G akan dijual seharga US$179 di pasar AS tanpa kontrak operator, lebih murah dibandingkan dengan ponsel premium lain yang mencapai US$600.
Ponsel ini akan dijual di lebih dari 30 negara dan dibekali dengan kekuatan, resolusi layar dan fitur yang cukup untuk benar-benar menjadikannya alternatif dengan harga terjangkau, kata Motorola Chief Executive Officer Dennis Woodside.
“Ketika kita melihat pasar smartphone, kita sebenarnya berpikir industri ini benar-benar kehilangan 5 miliar orang. Dengan Moto G, Anda akan mendapatkan konsumen yang belum memiliki smartphone,” katanya, Rabu (13/11/2013).
Motorola memperluas pemasaran Moto G setelah menjual Moto X di kurang dari 10 pasar saat diperkenalkan pada Agustus. Produk baru itu akan dipasarkan di Brasil dan sebagian Eropa hari ini, dan akan tersedia dalam beberapa minggu dan bulan di negara lain, termasuk AS pada awal Januari.
Moto G dibekali layar 4,5 inci beresolusi 720p, sedikit lebih kecil dibandingkan dengan produk pesaing di kelas atas. Ponsel ini dipersenjatai chip Qualcomm yang kurang bertenaga meski bisa menjalankan beragam aplikasi pada saat bersamaan. Moto G sudah punya memori 8 gigabyte (GB), atau 16 GB dengan harga lebih mahal.
Berbeda dengan X, Moto G tidak dibekali fitur teknologi wireless long-term evolution (LTE) yang mengakomodasi jaringan berkecepatan tinggi. Ponsel ini juga memiliki keterbatasan pada pilihan warna dan casing dibandingkan Moto X.
Moto G masih menjalankan Jelly Bean, versi Android yang lama. Namun, software itu bisa segera di-upgrade ke KitKat, Android versi terbaru Google, yang dirancang untuk smartphone kelas menengah bawah yang populer di pasar negara berkembang.